Presiden harus segera turun tangan untuk menyelamatkan institusi Kepolisian dari tindakan pimpinan Polri terkait permasalahannya dengan KPK. Karena polemik Polri dengan KPK akan yang menggerus kepercayaan publik (public trust).

Ketua Komisi III DPR RI, Gede Pasek Suardika meminta agar KPK dan Polri untuk menenangkan diri (cooling down). Menurutnya lebih baik membangun pola koordinasi yang baik bukan malah saling menyerang.

Pihak keluarga Kompol Novel Baswedan, penyidik KPK yang akan ditangkap polisi mengaku kecewa atas peristiwa di kantor KPK, Jumat (5/10) malam lalu. Keluarga berharap pihak Mabes Polri bersikap adil terhadap anggotanya yang telah mengabdi cukup lama tersebut.

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Padjajadjaran, Gede Pantja Astawa, menilai langkah Polri dengan mengangkat kasus 8 tahun lalu untuk menangkap Novel Baswedan merupakan hal yang sah-sah saja. Karena menurutnya, kasus tersebut belumlah dinilai kasus yang kadaluarsa.

Polisi tengah berupaya menangkap seorang penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan atas kasus penganiayaan tahun 2004 di Bengkulu. Namun dalam catatan Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), tak ada masyarakat yang melaporkan Novel atas kasus tersebut.

Polemik yang tengah menerpa KPK ternyata turut mendapat perhatian luas dari daerah. Termasuk masalah yang dihadapi penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan. Seperti yang ditunjukkan warga Sumur Umbul, Semarang. Mereka memberi SMS dukungan.

Polemik antara KPK vs Polri kembali ramai setelah polisi datangi gedung KPK untuk menangkap salah satu penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan, Jumat (5/10) malam. Bagi Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), sudah saatnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera turun tangan.

Penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan yang akan ditangkap Polri ternyata merupakan pribadi yang ramah dan dermawan. Hal tersebut diakui oleh ketua RT dan sejumlah warga di tempat kelahirannya, kampung Sumur Umbul RT 05 RW 05 Kelurahan Melati Baru, Kecamatan Semarang Timur.

Penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan tengah diburu polisi dari Polda Bengkulu. Upaya penangkapan itu terkait kasus penganiayaan tahun 2004. Namun demikian, KPK menegaskan Novel masih aktif sebagai penyidik kasus Simulator SIM Korlantas Polri.

Penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan diburu Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya terkait kasus penganiayaan berat tahun 2004. Upaya penangkapan tersebut dinilai janggal. 22 Pengacara pun disiapkan untuk membela Novel.