Stok pelat nomor kendaraan di Samsat sempat kosong. Akibatnya banyak masyarakat yang membuat pelat nomor sementara yang berada di pinggir jalan. Sebenarnya, apakah boleh membuat pelat nomor kendaraan di pinggir jalan?

"Bagi masyarakat yang kemarin-kemarin belum dapat pelat nomor, sekarang sudah bisa mengambilnya di Samsat setempat," jelas Kanit STNK Samsat Jakarta Timur AKP Andrian T.

Stok pelat nomor kendaraan di Samsat di seluruh DKI Jakarta habis, hal ini mengakibatkan pemilik kendaraan baru harus menunggu lama untuk berkendara. Polda Metro Jaya pun langsung memberikan keterangan soal ini.

Setelah kekosongan bahan baku untuk STNK dan BPKB, kini kabarnya stok pelat nomor kendaraan di Samsat juga kosong. Sejumlah diler penjual kendaraan juga mengaku kalau memang ada kekosongan stok pelat nomor.

"Sebenarnya bukan kekosongan atau kelangkaan, tetapi ada keterlambatan dalam distribusi. Itu dari Korlantas, kita tidak tahu persis masalahnya," kata Kanit STNK Samsat Jakarta Timur AKP Andrian T.

Niat Ahmadjihan untuk segera jalan-jalan dengan motor barunya sempat tertunda. Bagaimana lagi motornya belum ada pelat nomor asli dari Samsat. Tidak mau berlama-lama lagi, dia akhirnya memutuskan untuk segera membuat pelat nomor sendiri di pinggir jalan.

Di tengah-tengah razia pencabutan pelat nomor bagi kendaraan yang parkir liar, ternyata berhembus kabar kalau stok pelat nomor kendaraan di Samsat habis. Dengan begitu banyak masyarakat yang baru membeli kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4 belum mendapatkan pelat nomor aslinya.

Sejumlah warga masyarakat mengeluhkan tidak mendapatkan plat nomor baru dari proses perpanjangan STNK di Samsat Polres Jaktim. Polisi membantah hal tersebut.

Pemilik kendaraan bermotor mengaku kecewa akan pelayanan Samsat di Jakarta Timur. Pasalnya Samsat kehabisan seng plat nomor.

Polri menduduki peringkat kedua sebagai lembaga yang paling banyak diadukan masyarakat ke Ombudsman. Aduan itu didominasi kualitas pelayanan publik yang masih jauh dari predikat baik.