Aksi guru cabul Erwin Ronaldo, di Tapanuli Tengah Sumut, telah mencoreng wajah  pendidikan Indonesia. Depdiknas diminta untuk memperketat proses rekruitmen para pendidik tersebut, khususnya dalam psikotes.

Menjelang Hari Guru pada 25 November, dunia pendidikan di Tanah Air dihebohkan dengan kasus guru cabul di Tapanuli Tengah, Sumut. Depdiknas dan PGRI sama-sama membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut.

Ulah bejat Erwin Ronaldo, guru di Tapanuli yang memaksa murid perempuannya melakukan oral seks di depan kelas tidak lepas dari tanggung jawab Mendiknas Bambang Sudibyo dan Menteri Agama M Maftuh Basyuni. 2 Menteri itu pun bakal dipanggil DPR.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut menilai tindakan oknum guru yang memaksa muridnya oral seks di luar rasa kemanusiaan. Mereka akan melakukan koordinasi untuk menangani kasus ini.

Tindakan Erwin Ronaldo, guru di Tapanuli Tengah, Sumut, memaksa murid perempuannya melakukan oral seks mencoreng citra guru. Agar tidak terulang, calon guru perlu menjalani tes kejiwaan saat menjalani proses rekrutmen.

Erwin Ronaldo memaksa 2 siswinya melakukan oral seks di depan kelas disaksikan murid-murid lainnya. Hal ini dinilai menyebabkan trauma psikologis bagi anak.

Sungguh malang nasib dua murid SD di Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara ini. Mereka ternyata tidak hanya disuruh melakukan oral seks terhadap gurunya yang bejat, namun mereka juga dicabuli.

Polisi didesak untuk mengusut serius kasus pelecehan seksual terhadap dua siswa Sekolah Dasar di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pelaku harus dijerat dengan pasal berlapis.

Seorang guru di Tapanuli Tengah, Sumut, memaksa muridnya melakukan oral seks. Tindakan tidak terpuji itu sudah beberapa kali dilakukan sang guru. Seluruhnya dilakukan di depan kelas dan disaksikan seisi kelas.

5 Calon Bupati Tapanuli Utara melapor ke KPU. Mereka menuduh calon bupati Torang Lumban Tobing-Bangkit Silaban yang merupakan incumbent telah melakukan kecurangan.