Anggota Banggar DPR dari PDIP I Wayan Koster sudah dua kali diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia yakin tidak bakal menyandang status tersangka.

Berkas tersangka kasus suap Wisma Atlet, Nazaruddin, segera maju ke meja hijau. Ketum PD, Anas Urbaningrum, menyerahkan ke KPK ketika ditanya kesediaannya menjadi saksi bagi eks Bendahara PD itu.

Ketua KPK Busyro Muqoddas belum membocorkan siapa calon tersangka kasus suap wisma atlet. Namun Busyro mengisyaratkan tersangka bisa dari saksi yang selama ini sudah pernah dipanggil atau tidak.

Berkas penyidikan Muhammad Nazaruddin telah dinyatakan lengkap dan akan segera memasuki tahap persidangan. Ketu KPK Busyro Muqoddas meminta Nazar buka-bukaan di persidangan.

Nazaruddin terus menerus menyerang Anas Urbaningrum dalam kasus suap Wisma Atlet. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini bahkan menyebut Anas sebagai otak kasus suap itu.

Setelah lama tak masuk dalam agenda pemeriksaan, M Nazaruddin kembali dipanggil KPK. Tersangka suap pembangunan wisma atlet ini rencananya akan menandatangani kelengkapan berkas pemeriksaan dirinya.

Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah diusulkan untuk diganti salah satunya karena dia disebut M Nazaruddin turut menerima aliran uang kasus wisma atlet. Pihak Nazaruddin menyambut baik inisiatif dari Demokrat ini.

Berkas M Nazaruddin di penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah dinyatakan lengkap. Siang ini tersangka kasus suap wisma atlet itu akan menandatangani kelengkapan berkasnya untuk kemudian dilimpahkan ke penuntutan.

KPK memanggil anggota Komisi X Wayan Koster terkait penyelidikan dugaan korupsi di Kemendiknas. Rupanya, Koster juga diklarifikasi terkait tudingan mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

Anggota DPR I Wayan Koster diperiksa selama 7 jam oleh penyidik KPK. Ia memastikan anggaran di proyek pendidikan tinggi (Dikti) di Kementerian Pendidikan sesuai prosedur.