Perhitungan real count KPU ternyata tidak jauh berbeda dengan hasil quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei. Jika dicermati, hal ini sebenarnya mengandung kejanggalan.

Tabulasi nasional Pemilu 2009 memunculkan kecurigaan. Tidak tertutup kemungkinan teknologi informasi ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politiknya. Guna menghindari kecurigaan publik, KPU diminta transparan dalam pemrosesan data tabulasi tersebut.

Keserupaan antara hasil real count dengan quick count menimbulkan kecurigaan. Pasalnya, metode yang digunakan sangat berlainan sehingga agak tidak logis jika hasilnya sama.

Sungguh menakjubkan. Hasil real count KPU ternyata serupa dengan quick count lembaga survei. Padahal metode yang digunakan sangat berlainan.

Sejumlah quick count menobatkan Partai Demokrat sebagai pemenang pemilu legislatif. Namun kemenangan itu sebaiknya tidak membuat PD terlalu cepat berpuas hati. Sebab masih ada proses yang harus dilalui PD terkait pemilu.

Partai Golkar menggelar rapat internal. Sejumlah petinggi beringin hadir. Topik utama yang dibahas mengenai 'kekalahan' beringin pasca hasil hitung cepat.

Hasil Pemilu 2009 yang menurut versi quick count memenangkan Partai Demokrat banyak menuai protes parpol. 22 Parpol kecil bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membahas hasil Pemilu 2009 yang diduga banyak kecurangan.

Partai Demokrat di atas awan. Semua quick count memprediksi kemenangannya di pemilu 2009. Meskipun demikian, PD tetap harus ekstra hati-hati karena pemilu ini menentukan kelanjutan nasib partainya SBY ini.

Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) meminta Pemilu 2009 diulang. Hal ini disebabkan pesta demokrasi lima tahunan 2009 ini kualitasnya dinilai amburadul dan diduga banyak kecurangan.

Target PPP dalam Pemilu Legislatif 2009 ini 15 persen suara nasional. Nyatanya berdasarkan hasil quick count, PPP hanya mampu mencapai 5 persen. Elit PPP mengusulkan segera dilakukan muktamar luar bisa (MLB).