Tahun depan, pemerintah berencana menerbitkan surat utang atau obligasi sekitar Rp 430 triliun. Penerbitannya mayoritas akan dilakukan pada semester I.

Sejak 2006, pemerintah sudah menerbitan obligasi ritel (ORI) yang khusus menyasar investor domestik. Setiap tahunnya, peminat ORI semakin banyak sehingga suatu saat bisa saja menjadi salah satu andalan pembiayaan defisit APBN.

Obligasi negara seri 011 (ORI011) yang diterbitkan oleh pemerintah laris manis diborong para investor dalam negeri. Siapa saja yang beli?

Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri 011 laris dijual hingga Rp 21,215 triliun. Pemesanan surat utang milik negara ini mencapai Rp 21,336 triliun.

Pemerintah menerbitkan ORI seri011 dengan tingkat kupon 8,5% bertenor 3 tahun. Perolehan dana yang ditargetkan dari penerbitan ini senilai Rp 20 triliun.

Menteri Keuangan Chatib Basri menggelar halal bihalal pada hari pertama kerja setelah lebaran panjang Idul Fitri.

Pemerintah bakal menambah utang melalui penerbitan obligasi sebesar Rp 72,097 triliun untuk menutup defisit 2,5% PDB.

Pemerintah menyatakan jumlah utangnya yang mencapai Rp 2.444 triliun per akhir April 2014 masih aman. Apalagi rasio utang terhadap PDB masih mencapai 24%.

"Kalau lihat di APBN, targetnya gross Rp 370 triliun. Tapi di proposal pemerintah ada tambahan Rp 69 triliun," kata Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu.

Jumlah utang pemerintah adalah Rp 2.444,41 triliun. Jumlah ini akan terus bertambah karena anggaran negara defisit dan memerlukan pembiayaan dari utang.