Pendaftaran ulang calon pelajar SMA/SMK se DKI-Jakarta secara online diulang kembali hari ini. Server yang sebelumnya ngadat berhar-hari, kini sudah berjalan dengan baik.

Kemendiknas RI menyebut insiden macetnya input data Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/SMK DKI Jakarta sebagai musibah. Orangtua siswa diminta tidak was-was.

Beberapa perwakilan orang tua dan guru kesal karena server Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/SMK di DKI Jakarta rusak sehingga meminta mundur Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto. Taufik  enggan menanggapi.

Server real time Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA Jakarta yang error membuat para orang tua siswa kesal. Akibatnya, mereka meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto dicopot dari jabatannya.

Macetnya input data Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online SMA/SMK di DKI Jakarta tahun 2010 membuat panik pelajar dan orangtua. Pemerintah seharusnya juga menyediakan pendaftaran manual.

"Pendaftaran online baik, tapi seharusnya pemerintah barengi dengan pendaftaran manual, face to face, jangan terlalu mengandalkan teknologi," kata Arif Rahman, saat berbincang dengan detikcom, Senin (5/7/2010).

ICW menyayangkan kekacauan penyelenggaran PPDB online SMA/SMK di DKI Jakarta tahun 2010. Sampai Hari ketiga banyak pendaftar yang belum dapat mengakses posisinya. ICW menuding Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta adalah pihak yang paling bertanggung jawab.

Server untuk pendaftaran online atau Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) bagi SMAN se-DKI Jakarta yang error saat menerima pendaftaran 1-3 Juli lalu mengakibatkan para siswa harus kembali mendaftar ulang. Daftar ulang dimulai pada 6-8 Juli.

Kerusakan pada server pendaftaran online atau Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) bagi SMAN se-DKI Jakarta menuai komplain para orang tua pendaftar. Mereka mengeluh anaknya tidak terdaftar di sekolah manapun.

Akibat bermasalah pada server, pendaftaran online atau Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) bagi SMAN se-DKI Jakarta pun menjadi kacau. Pengumuman yang dijadwalkan hari ini pun diundur hingga Senin (5/7) mendatang.