Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu bicara soal proses penyidikan kasus Novel Baswedan. Dia menegaskan, untuk saat ini penyidikannya ditunda dahulu. 

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu mengaku tidak langsung ditegur Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo terkait kedatangan anak buahnya ke KPK untuk menangkap Novel. 

Mahfud MD menyarankan Mabes Polri menunda pengusutan kasus Novel Baswedan. Bukan apa-apa, Novel tenaganya sangat dibutuhkan KPK untuk menuntaskan kasus simulator SIM. 

Jadi ingat satu jargon yang sering dibawakan dalam acara kerohanian Islam disalah satu media nasional. Jargon itu adalah "Akhirnya Aku Tahu". Jargon ini sengaja penulis jadikan sebagai bagian dari preambule tulisan kali ini.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai jika Kapolri bisa tegas, maka pandangan-pandangan negatif masyarakat terhadap Polri selama ini akan meluntur.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo telah melayangkan teguran kepada Polda Bengkulu terkait upaya penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan. Namun teguran tersebut dinilai tidak tegas. Kapolri seharusnya menindak tegas Kapolda Bengkulu.

Polri masih melakukan evaluasi kasus dugaan penembakan kelompok pencuri sarang burung walet yang ditudingkan kepada Kompol Novel Baswedan. Polri belum berencana memeriksa Novel.

Salah satu penyidik KPK Kompol Novel Baswedan, dituding punya kasus pidana yang belakangan diproses Polda Bengkulu. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengaku tidak tahu rekam jejak Novel karena belum menjadi pimpinan KPK.

Polri bersikeras melanjutkan kasus dugaan penganiayaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kompol Novel Baswedan. KPK enggan menanggapi dan memilih ingin serius menuntaskan kasus Simulator SIM.

Presiden SBY memerintahkan Polri menyerahkan kasus simulator SIM ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wamen Denny Indrayana pun menegaskan bahwa tersangka dalam kasus tersebut juga harus diserahkan ke KPK.