Menurut hasil rekapitulasi sementara suara nasional oleh KPU per Kamis (30/4/2009) pukul 12.48 WIB, dari 31,6 juta suara yang masuk, PDIP masih unggul di posisi pertama disusul oleh Partai Demokrat dengan selisih 2,42 persen.

Kredibilitas lembaga survei dipertaruhkan dalam menghitung perolehan suara di Pemilu Legislatif 2009. Jika hasilnya beda akan terjadi kiamat politik.

Meskipun sampai saat ini perolehan suara PKB masih di urutan ke 7 dalam hitungan manual. PKB yakin perolehan suaranya masih bisa naik. Karena itu penghitungan manual KPU diminta dilakukan secara terbuka dan transparan agar semua pihak bisa mengawasi.

Hasil rekapitulasi manual Pemilu 2009 di Hotel Borobudur, Jakarta, suara PKS disalib PAN. Mendengar hasil ini anggota Majelis Syuro PKS HNW meminta KPU jangan main-main.

Rekapitulasi suara nasional sementara mengunggulkan PDIP di atas Partai Demokrat. Hal ini dinilai wajar karena jumlah suara baru 31,6 juta dan memasukkan Jawa Tengah dan Bali.

PDIP masih di atas angin dalam peritungan suara manual Pemilu 2009. Partai berlambang banteng ini meminta agar tabulasi perhitungan suara online KPU dihentikan, karena tidak valid.

DPR akan segera memanggil tim IT KPU untuk dimintai keterangan terkait tabulasi online pemilu 2009. Dengan cara ini, DPR ingin meminta pertanggung jawaban tim IT KPU.

Sejauh ini telah 31.629.685 suara yang masuk dalam rekapitulasi manual KPU. Pada angka ini, perolehan suara PDIP unggul cukup jauh di atas Partai Demokrat.

Ketentuan parlementary threshold (PT) dan electonal threshold (ET) hendaknya diterapkan konsekuen terhadap kontestan Pemilu 2009. Agar sistem pemilu mendatang jauh lebih sederhana dan merampingkan jumlah parpol.

Permintaan dari 25 DPD I agar Golkar kembali rujuk dengan Demokrat dinilai sama saja dengan mengerjai Ketum Jusuf Kalla (JK). Karena Golkar tak solid, diyakini SBY tidak bakal bersedia bersanding dengan partner lamanya itu.