Makan dan minum di restoran tidak kena PPN 10%! Berita baik ini sebenarnya bukan berita baru. Sejak tahun 2000, makan dan minum tak pernah kena PPN 10%.

Hal tersebut pernah pula terjadi pada anak saya Sdr Khairul Mutaqin. Telkom telah mengubah PTT tanpa persetujuan (Suara Pembaca detik.com tanggal 26/1/2010 jam 09.02). Seharusnya Telkom mengambil pelajaran. Mohon penjelasan.

Saya dan Evi, sudah memutuskan untuk tidak menggunakan lagi laptop keluaran Sony. Karena, merasa "repot" ketika terjadi masalah. Hanya bisa berharap semoga tidak ada lagi kejadian yang menimpa orang lain dengan masalah yang sama.

Pemerintah dan pengusaha membentuk tim pajak untuk membenahi peningkatan kualitas aparat pajak di bidang pemeriksaan pajak untuk mencegah terjadinya dispute perpajakan.

Saya menghubungi Fedex jam 10.15 malam. Saya mempertanyakan duty tax Fedex karena tidak relevan. Saya memberitahukan Fedex kalau saya punya NPWP dan berharap di-follow up. Tiba-tiba telepon saya dimatikan secara sipihak.

Menanggapi keluhan Saudara Henry mengenai "Pulsa esia Terpotong Tanpa Transaksi" yang dimuat di detik.com bersama ini kami sampaikan bahwa permasalahan telah terselesaikan dengan baik. Pulsa pelanggan telah sesuai dengan pemakaian. 

Perusahaan melakukan kegiatan impor barang dari Rotterdam berupa matres crane rails dll. Dalam PIB tercatat atas nama PT Motasindo QQ PT Dharma Subur. Apakah metode QQ dalam faktur pajak masih diberlakukan?

Pemerintah cuma sanggup menargetkan angka pengangguran pada 2010 akan turun ke level 7,6% dibanding dengan tahun 2009 lalu yang mencapai 7,9%.

Undang-Undang PPN dan PPnBM tidak pengaruhi pengenaan pajak makanan yang dijual di restoran. Makanan yang dijual di restoran tetap kena pajak pembangunan (PB1) 10% yang dipungut Pemda.

Pemerintah memetik pelajaran pahit dari kasus markus pajak Rp 28 miliar yang dilakukan Gayus Tambunan. Belajar dari kasus ini, pemerintah berjanji melakukan pembenahan besar-besaran.