Insiden tewasnya 9 pejalan kaki karena ditabrak Xenia yang disopiri Afriyani Susanti membuka cerita masih maraknya peredaran narkoba di klub malam. Polisi diminta serius perangi narkoba.

Tragedi mobil Xenia di Tugu Tani yang memakan banyak korban, mengingatkan betapa kita tak boleh teledor dalam berkendara. Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda, termasuk ketika berlibur menggunakan kendaraan pribadi.

Ritual tabur bunga masih mewarnai halte Tugu Tani, melukiskan keprihatinan warga atas kecelakaan maut yang menewaskan 9 orang. Sejumlah warga meminta agar si sopir maut, Afriani Susanti, dihukum seumur hidup, tidak hanya dijerat 6 tahun penjara.

Ketua DPR Marzuki Alie mengimbau polisi merazia pengemudi yang mabuk. Seperti di beberapa negara, tes kadar alkohol dilakukan untuk menghindari pengemudi mabuk yang membahayakan keselamatan umum.

'Sopir maut' Afriyani Susanti menabrak rombongan pejalan kaki di sekitar kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, hingga 9 orang tewas seketika. Afriyani hanya diancam maksimal 6 tahun penjara. Pantaskah?

Lokasi kecelakaan 'Xenia maut' yang merenggut 9 nyawa pejalan kaki masih menyedot perhatian masyarakat. Seratusan orang antusias menonton lokasi kejadian hingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat.

Wakil Ketua Komisi V DPR, Muhidin Mohamad Said, meminta agar jalur pedestrian bisa lebih aman sehingga menimbulkan kenyamanan bagi pejalan kaki.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bekerja sama dengan Polda Metro Jaya tengah menyelidiki mobil Daihatsu Xenia yang menabrak pejalan kaki dan menyebabkan 9 orang tewas di Jakarta.

Polisi diminta tidak hanya gencar melakukan razia narkotika. Yang tidak kalah penting, polisi juga harus mampu mengawasi dengan ketat peredaran bahan baku pembuatan shabu-shabu ataupun ekstasi.

Sudah seharusnya pihak kepolisian menerapkan Breath Test dalam setiap razia pengendara mobil di malam hari. Razia ini diyakini akan mampu mengurangi pengemudi yang berkendaran dalam pengaruh narkoba.