Setelah sempat berdebat meributkan kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani, akhirnya Komisi XI DPR mempersilakan Sri Mulyani mengikuti rapat pembahasan RAPBN-P 2010.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa merasa dirinya tidak perlu ikut dalam rapat pembahasan RAPBN-P 2010 karena menurut mekanisme Menkeu menjadi wakil pemerintah dalam pembahasan APBN bersama dengan DPR.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengklarifikasi surat Presiden SBY ke DPR soal penggantian Sri Mulyani dalam pembahasan RAPBN-P 2010. Menurutnya, surat itu dikeluarkan karena Menkeu sedang ke Vietnam.

DPR menunda rapat pembahasan RAPBN-P 2010 setelah adanya surat Presiden SBY yang menugaskan Menko Perekonomian mendampingi Menkeu. DPR tetap meminta kehadiran Hatta Rajasa di DPR.

Kehadiran Menkeu Sri Mulyani dalam rapat pembahasan APBN-P 2010 di DPR kembali dipermasalahkan. Beberapa anggota meminta kehadiran Sri Mulyani digantikan Hatta Rajasa sesuai surat Presiden SBY.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan susunan kepengurusan DPP PDIP periode 2010-2015. Dua pertiga DPP diisi oleh orang-orang baru, selebihnya orang-orang lama.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tetap mempercayakan tugas partai kepada Maruarar Sirait dan Emir Moeis di kepengurusan DPP. Dua politisi itu tetap pada posisinya di Ketua Pemuda dan Olahraga dan Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan.

Panda Nababan membantah menerima cek perjalanan senilai Rp 1,45 miliar dan memerintahkan Dudhie Makmun Murod membagi-bagikan cek ke anggota PDIP di Komisi IX lainnya. Panda pun mendapat imbauan dari whistle blower kasus ini, Agus Condro.

Politisi PDIP Emir Moeis mengaku menerima dana Rp 200 Juta karena mengiranya sebagai dana bantuan partai. Cek perjalanan kemenangan Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI sempat ditolak Emir pada awalnya.

Kesaksian Panda Nababan yang dinilai tidak jujur membuat dia dikonfrontir dengan Emir Moeis. Saat dikonfrontir, Panda terlihat ingin mengondisikan Emir agar memberi jawaban sama.