Somasi yang dilayangkan Sony Corp terhadap Sony AK membuat banyak orang geram. Merasa dilecehkan, seorang praktisi senior di industri internet tanah air mengajak komunitas blogger untuk menggugat balik lewat class action.

Grup 'Sony, Jangan Renggut Nama Temanku!' di Facebook dalam sekejap berhasil menampung 1.000 anggota. Padahal pada Jumat (12/3/2010) pagi, grup yang digagas Suwandi Ahmad ini baru beranggotakan segelintir Facebooker.

Kasus 'Sony vs Sony' antara blogger Indonesia dengan raksasa elektronik Jepang merupakan contoh tepat melihat begitu pentingnya suatu merek bagi perusahaan. Jadi meski kesamaan namanya cuma menyerempet namun dianggap sebagai hal krusial.

Langkah Sony Corp. yang mensomasi blogger Indonesia karena menggunakan embel-embel nama 'Sony' di situsnya dinilai akan percuma. Sebab, alasan yang diajukan dianggap kurang kuat. Apa dasarnya?

Seseorang tidak bisa serta merta divonis bersalah dalam pelanggaran suatu hak merek. Menurut praktisi hukum hak cipta, ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menyatakan seseorang telah melanggar hak merek. Apa saja?

Setelah menerima surat somasi dari Sony Corp soal penggunaan nama domain Sony-AK.com, Sony Arianto Kurniawan berusaha memberikan jawabannya. Berikut adalah 10 poin penjelasannya.

Sony Corp mensomasi seorang blogger bernama Sony Arianto Kurniawan karena menggunakan nama domain Sony-AK.com. Menurut praktisi hukum hak cipta, Donny A. Sheyoputra, pendekatan somasi bisa memancing reaksi negatif.

Sony AK, blogger Indonesia yang disomasi Sony Corp. lantaran memakai embel-embel nama 'Sony' di situs pribadinya dihadapkan dengan dua pilihan sulit? Melepas nama 'Sony' atau diseret Sony Corp. ke meja hijau?

Blogger Indonesia, Sony AK, disomasi oleh Sony Corp karena menggunakan nama domain Sony-AK.com. Apa alasan di balik somasi tersebut?

Sony AK, blogger Indonesia yang disomasi Sony Corporation, mengatakan dirinya tak pernah bermaksud jahat dalam membuat situs Sony-AK.com. Domain itu telah digunakannya cukup lama.