Masih ingat Flappy Bird? Game yang sudah tidak beredar ini sempat menjadi sangat fenomenal beberapa waktu lalu. Kini, Flappy Bird coba dihadirkan lagi di Google Glass.

Tim sukses maupun relawan pendukung capres Prabowo Subianto dan Jokowi Widodo, selain melancarkan propaganda di media sosial, juga melakukan pendekatan unik. Yaitu mengembangkan game, namun apa sukses memikat swing voters?

Dua bersaudara Ilja dan Mark Terebin memang tidak setenar Mark Zuckerberg dari Facebook. Namun, cerita soal kesuksesan situs yang mereka bangun, Ask.fm tak kalah mentereng bila dibandingkan raksasa sosial media lainnya.

Situs jejaring sosial Ask.fm tengah disorot sebagai salah satu ancaman remaja yang menjadi korban bullying. Kontroversinya tak sampai di situ, karena sang pendiri Illya dan Mark Terebin turut menjadi perbincangan hangat.

Game tiruan Flappy Bird dapat dengan mudah ditemukan di toko aplikasi Apple dan Google. Tapi hati-hati, ternyata kebanyakan dari game kloningan itu sudah disusupi program berbahaya.

Game termahal yang sempat dipegang Grand Theft Auto V terkesan tidak ada apa-apanya setelah mendengar rencana ambisius dari Activision ini. Bagaimana tidak? Dana lebih dari Rp 5 triliun telah disiapkan untuk membuat mahakarya di dunia game. Game apa gerangan?

Gmail memang menjadi salah satu aplikasi yang wajib ada pada ponsel atau tablet Android, dan hingga kini aplikasi tersebut sudah diunduh lebih dari satu miliar kali.

Usai sempat dihentikan peredarannya, mobile game Flappy Bird yang sempat mengundang sensasi karena begitu digandrungi oleh masyarakat lintas usia akan dapat dinikmati kembali.

Lama tanpa kabar, Dong Nguyen yang diketahui sebagai pembuat Flappy Bird tiba-tiba hadir dan mengatakan bakal menghidupkan kembali Flappy Bird. Nguyen juga menjanjikan fitur baru.

Flappy Bird memang termasuk game yang fenomenal. Kemunculan game ini kemudian menjadi inspirasi bagi banyak developer untuk membuat game serupa, mungkin Rovio Entertainment salah satunya.