Gagalnya pasangan Khofifah-Herman dalam Pilgub Jatim dianggap KPU Jatim terkait kisruh internal parpol pendukung pasangan itu. KPU Jatim yang mencoba mencari tahu AD ART kedua partai itu, justru ditolak oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Khofifah-Herman menduga ada indikasi suap kepada ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad. Hal ini langsung dibantah mentah-mentah.

Pasangan cagub Jatim yang gagal Khofifah-Herman heran dengan pembatalan dirinya sebagai cagub Jatim, tapi sudah mendapat surat undangan pengambilan nomor urut. Ternyatan hal ini diakui sebagai kesalahan KPU Jatim.

Aksi pendiri Partai Keadilan Yusuf Supendi yang mendorong pembatalan semua caleg PKS mendapat reaksi dari Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Menurut Fahri, Yusuf telah dimanfaatkan pihak tertentu.

Pasangan bakal cagub dan cawagub Jawa Timur yang gagal maju Khofifah-Herman, melaporkan komisioner KPU Jawa Timur ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Khofifah dan Herman hadir langsung sebagai pengadu.

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang perdana dugaan pelanggaran kode etik komisioner KPU Jawa Timur. Sidang digelar atas laporan pasangan mantan pasangan bakal cagub Khofifah-Herman.

Sekretaris Fraksi PKS meminta mantan pendiri PKS Yusuf Supendi menghargai urusan rumah tangga masing-masing partai. Soalnya, Yusuf yang kini berada di Hanura berupaya membatalkan 492 caleg PKS.

Setelah laporannya ke KPU tak digubris, mantan pendiri PKS Yusuf Supendi kini mengadukan KPU ke Bawaslu. Yusup ingin Bawaslu memerintahkan KPU agar mencoret 492 caleg PKS.

Khofifah Indar Parawansa (48) gagal menjadi calon gubernur Jatim. Khofifah merasa jalannya ke Pilgub Jatim dipotong paksa.

Menjelang sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan PTUN, kubu Khofifah Indar Parawansa menggelar jumpa pers. Dia buka-bukaan soal sejumlah praktik 'kotor' menjelang Pilgub Jatim.