Polisi sudah mengendus beberapa situs pemesanan narkoba via internet, salah satunya situs Malaysia tempat Raka Widyarma memesan 5 butir ekstasi. Situs ini tengah ditelusuri Polda Metro Jaya.

Polisi menyebut anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, pernah menjalani rehabilitasi narkoba. Namun setahu Suti Karno alias Atun, Raka belum pernah direhabilitasi sebelum kasus ini mencuat.

Siapa pengirim paket ekstasi yang dipesan anak angkat Rano Karno, Raka Widyarma dan Karina Andetia, telah diketahui. Raka dan temanya memesan ekstasi via internet kepada seseorang bernama Mr Tan di Malaysia.

Selain anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma yang mengaku baru sekali memesan ekstasi melalui internet, 4 tersangka lain yang dibekuk polisi juga satu suara. Mereka mengaku baru sekali pesan ekstasi.

Selama seminggu terakhir, Polres Bandara membekuk 6 tersangka narkoba yang memesan melalui internet. Tersangka itu termasuk anak angkat Rano Karno, Raka Widyarma. Dari tangan Raka dan tersangka lainnya polisi menyita total 321 butir ekstasi.

Tak cuma jasa pembunuhan, narkoba juga bisa dipesan lewat internet. Penangkapan anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, membuka tabir bisnis lintas-negara itu. Polisi mengantongi 3 situs pemesanan narkoba.

Polres Bandara Soekarno-Hatta sukses mengungkap peredaran narkoba via internet menyusul penangkapan anak angkat Rano Karno, Raka Widyarma. Pemesanan narkoba via internet ini dinilai modus operandi peredaran narkoba.

Anak Rano Karno, Raka, ditangkap Satuan Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta usai memesan 5 butir ekstasi via online dari Malaysia. Setelah menggelar jumpa pers, Sabtu (10/3/2012) malam, Rano tak ingin lagi anaknya diekspose.

Polisi masih terus memeriksa ketergantungan narkoba yang diidap anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka widyarma. Raka diduga sudah dalam tingkat kecanduan narkoba dan pernah direhabilitasi.

Anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, tertangkap karena memesan narkoba via online. Menurut Menko Kesra Agung Laksono, Raka hanya perlu menjalani rehabilitasi.