Selain mobil hybrid, pemerintah juga sedang merangsang pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan. Segmen dari dua mobil ini ditujukan untuk pasar yang berbeda.

Berbagai alasan yang dilontarkan Suzuki terkait ketidaksiapan menghadirkan mobil hybrid di RI. Lantas apa yang dituju produsen berlogo 'S' tersebut?

Suzuki akan menambah 30 outlet tahun ini di tanah air sehingga total outlet Suzuki mencapai 250 unit. Tidak dipungkiri, penambahan outlet ini untuk menyambut mobil murah atau Low Cost and Green Car (LCGC) dalam waktu dekat.

Di sektor otomotif pemerintah tercatat memiliki banyak rencana mulai dari mobil Low Cost and Green Car hingga mobil hybrid. Tapi pemerintah berjanji untuk lebih mengedepankan mobil murah dibanding mobil hybrid.

Menkeu Agus Martowardojo mengajukan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan.

Honda mengaku siap merakit hybrid, namun Honda berpikir saat ini yang paling masuk akal adalah pengembangan mobil murah atau Low Cost and Green Car (LCGC) ketimbang memproduksi mobil hybrid di Indonesia.

Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana akan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinasnya. Saat ini ia menggunakan mobil Mercedes milik pribadi yang masih berbahan bakar minyak (BBM).

Rencana mengganti mobil-mobil dinas para anggota kabinet dengan mobil hybrid masih harus menunggu perintah Presiden SBY.

Sudah ditunggu-tunggu oleh produsen otomotif, pemerintah masih saja belum mengeluarkan aturan resmi mengenai mobil murah. Pemerintah menjamin akan mengeluarkan aturan itu tahun ini.

Langkah Suzuki untuk melahirkan mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC) di tanah air kian lancar. Suzuki pun optimistis kendaraan LCGC miliknya akan menjadi tulang punggung kedua setelah MPV Ertiga di tanah air.