Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Muhammad Nur bin Musa (30) asal Sulawesi Selatan dikabarkan tewas di Serawak, Malaysia. Pria yang bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit itu dibunuh, Minggu (16/12) kemarin.

Perwakilan pemerintah Indonesia di Penang, Malaysia, mengirimkan jenazah TKI yang tewas karena kecelakaan kerja. Begitu tiba di Bandara Polonia, jenazah langsung diberangkatkan ke Deli Serdang.

Nur Afriani (18) remuk perasaannya ketika mendengar kabar ibunya, Sutinah (40), terancam hukuman pancung di Arab Saudi 14 Desember mendatang.

Tak sedikit tenaga kerja Indonesia (TKI) yang harus meregang nyawa secara tragis di negeri orang. Namun Rosita (24), tak pernah menyangka dia harus melihat suaminya, Kueng Ding (30) tewas ditembak oleh teman sesama TKI di hadapan anaknya yang masih balita.

Dua WNI kakak beradik dari Kalimantan Barat Frans Hiu dan Dharry Frully Hiu divonis mati oleh pengadilan tinggi Malaysia. Pemerintah terus memantau dan mendampingi perkembangan kasus tersebut.

Pemerintah Malaysia akhirnya memberikan izin untuk dibukanya sekolah khusus bagi anak-anak para TKI di Malaysia. Hal ini setelah dilakukannya diplomasi kedua negara dalam komisi bersama Indonesia dan Malaysia.

Seorang pekerja bangunan asal Indonesia tewas dalam kecelakaan kerja di Malaysia. Insiden terjadi ketika beton yang digunakan dalam renovasi runtuh dan menimpa pekerja di bawahnya.

Kemenakertrans menegaskan 4 orang WNI yang ditembak mati polisi Malaysia terlibat kasus kriminal. Keempatnya bukan merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terdaftar di BNP2TKI.

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, meminta BNP2TKI melakukan penyelidikan kasus penembakan 4 WNI di Malaysia. Taufik berharap mendapat kepastian dugaan 4 WNI terlibat kasus kriminal.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Irgan Chairul Mahfiz, meminta Presiden memprioritaskan agenda perlindungan TKI di luar negeri, terutama akibat berulangnya peristiwa kematian TKI di Malaysia