Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menggerebek gudang pengoplosan gas elpiji bersubsidi di Medan. Berhasil diamankan tujuh orang tersangka berikut 426 tabung gas dan barang bukti lainnya.

Januari tahun lalu publik di Tanah Air sempat dihebohkan dengan masuknya beras impor ilegal asal Vietnam. Masalah ini muncul lagi.

Sarudi alias Adi (39) dibekuk polisi. Dia terbukti melakukan pengoplosan pupuk untuk dijual ke petani di Kalimantan Barat. Barang bukti ratusan karung pupuk oplosan disita. 

Tiga pengoplos elpiji dibekuk di sebuah gudang Dusun Bandulan, Desa Kejapanan, Gempol, Pasuruan. Ratusan tabung dan sebuah pick up disita dalam penangkapan itu.

Penjualan daging celeng yang dilakukan warga Jember ternyata sudah sampai ke pedagang bakso. Namun, pelaku tidak ditahan, karena hanya dikenai undang-undang perlindungan konsumen.

Saat harga elpiji naik, dua tersangka ini memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan. Mereka mengoplos elpiji 3 kg ke tabung 50 kg. Mereka diamankan dan polisi masih memburu satu pelaku lagi berinisial ADR.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur pada akhir pekan lalu, Menko Perekonomian Chairul Tanjung mendapat informasi adanya kelangkaan elpiji tabung 3 kg.

Sutirman Wasis Utomo, penjual bakso di Tambora, Jakarta Barat, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia mencampur daging sapi dengan babi celeng untuk dibuat menjadi 'bakso sapi'. Akibatnya, ia harus mendekam di bui selama lima tahun.

Ledakan rumah di Jalan Abdulrachman, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, yang menyebabkan rusak parah karena telah melakukan pengoplosan elpiji. Rumah tersebut bukan sebagai agen elpiji.

Budi Utomo (52) dan Doni Wira Nugraha (36), pemasok dan pengoplos minuman keras jenis cukrik yang menewaskn 14 orang, dituntut lima tahun penjara. Namun keduanya dijerat dengan pasal mengedarkan pangan di luar standar keamanan.