Pabrikan mobil terbesar di Jepang, Toyota, memantapkan diri memasuki era mobil ramah lingkungan. Meskipun green car juga diproduksi oleh pabrikan yang lain, namun sebagai pionir, Toyota yakin akan lebih siap dan lebih matang memasuki pasar otomotif baru tersebut.

Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla adalah mobil ketiga hasil Toyota dan Daihatsu setelah Rush & Terios dan Avanza & Xenia. Pertanyaannya adalah, akankah city car Agya dan Ayla sesukses MPV dan SUV tersebut.

Selain kendaraan murah ramah lingkungan, mobil listrik, hybrid, ada juga kendaraan berbahan bakar biofuel yang akan dapat insentif.

Pemerintah menyiapkan satu paket atau satu payung hukum untuk mendukung pengembangan mobil murah, ramah lingkungan termasuk mobil hybrid dan listrik.

Mobil murah Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla merupakan hasil dua perusahaan raksasa Jepang toyota dan Daihatsu. Tapi yang mendesain mobilnya adalah pria Surabaya lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Mark Yoshua Widjaja.

Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla menjadi kembaran ketiga buatan Toyota dan Daihatsu. Apakah dua mobil terbaru ini sanggup mengulang kesuksesan kakaknya?

Bukan hanya mengusung titel sebagai Low Cost and Green Car (LCGC), si kembar Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla sama-sama menggendong logo baru yang tertempel di kap mesin masing-masing. Kok bisa logonya bukan Toyota atau Daihatsu di depan?

Mendahului aturannya keluar, Astra lewat Toyota dan Daihatsu merilis mobil murah lebih dulu daripada pesaingnya Suzuki dan Nissan. Keempat merek ini memang tengah menyiapkan mobil murahnya.

Astra telah meluncurkan dua mobil murah yang harganya di bawah Rp 90 juta. Namun penjualannya masih menunggu Keputusan Presiden SBY soal keringanan pajak.

Hingga siang ini, spesifikasi lengkap mobil murah Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla masih gelap. Kedua pabrikan pun masih bungkam. Padahal biasanya begitu ada mobil baru, pabrikan dengan mudah membeberkan jeroan mobilnya.