Polda Jatim masih belum berani memastikan, apakah guru ngaji yang tewas ditembak anggota reskrim benar-benar membawa clurit. Pasalnya, dari temuan di lapangan, ada kejanggalan tentang clurit yang saat ini dikabarkan sudah diamankan.

Banyak kejanggalan yang didapat Tim Penyelesaian Kasus bentukan Polda Jatim dalam mencari fakta kebenaran kasus tewasnya seorang guru ngaji di Sidoarjo. Kejanggalan itu diantaranya tembakan yang dilepakan Briptu Eko ke arah korban.

PBNU menyesalkan dengan kasus penembakan guru ngaji di Sidoarjo oleh seorang oknum polisi. PBNU mengingatkan peluru yang dimiliki kepolisian dibeli dengan menggunakan uang rakyat, dalam penggunaan tidak semestinya disalahgunakan.

Oknum anggota Satreskrim Polres Sidoarjo Briptu Eko Kristanto, penembak guru ngaji Riyadhus Sholihin, terancam diberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Namun, keputusan pemecatan itu dilakukan setelah ada keputusan bersalah dari pengadilan.

Warga sipil kembali tewas akibat timah panas yang diduga dilepaskan oknum polisi Polres Sidoarjo. Korban tewas bersimbah darah di kawasan Sepande kawasan Candi Sidoarjo, Jumat (28/11/2011) dini hari.

Irsan Harja (60), nasabah korban perampokan di depan Ruko Central Niaga Blok C, Harapan Indah, Bekasi mengalami luka tembak. Perampok menembak Irsan dari jarak yang cukup dekat.

Aksi kejahatan di siang bolong terjadi di Bekasi, Jabar. Seorang nasabah BCA KCP Harapan Indah dirampok. Uang milik nasabah Rp 100 juta itu pun digondol sang perampok berpistol.

Kondisi keamanan di Papua masih belum kondusif hingga kini. Baku tembak kembali terjadi Rabu (26/10) dini hari. Bahkan di daerah Puncak Jaya statusnya masih siaga satu.

Suhu di Papua, masih memanas. Sebuah mobil patroli milik PT Freeport dengan nopol RP 15 ditembak pria tidak dikenal. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Polisi telah memeriksa tiga orang saksi atas kejadian penembakan yang dialami oleh Lutfi Sumarna pada Jumat (21/10/2011) malam. Ketiga orang saksi tersebut yaitu istri korban, Mantri, dan korban sendiri.