Pemerintah melelang 5 wilayah kerja (WK) migas dengan komitmen eksplorasi US$ 29,382 juta. Dari lelang tersebut, pemerintah mendapatkan bonus tanda tangan US$ 6,5 juta atau sekitar Rp 58,5 miliar.

Amunisi dan bahan peledak yang ditemukan pemulung terbungkus kantong plastik di tong sampah, Jalan Natuna, hingga kini masih menyisakan misteri. Siapa pemiliknya belum terlacak. Pihak kepolisian masih berusaha menyelidiki.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku khawatir insiden penembakan polisi seperti di Solo beberapa hari lalu terjadi di Jabar. Peran intelijen akan dimaksimalkan.

Polisi masih belum menemukan titik terang siapa pemilik bahan peledak yang ditemukan di bak sampah sebuah rumah di Jalan Natuna No 87, Selasa (28/8/2012). Hingga kini baru lima orang saksi yang dimintai keterangan.

Kemegahan batu raksasa tidak hanya milik Pantai Tanjung Tinggi di Belitung, tapi juga Natuna di Kepulauan Riau, Batu Sindu namanya. Di sana, turis bisa melihat banyak bebatuan besar nan cantik yang langsung menghadap laut.

Polisi masih terus menyelidiki penemuan sejumlah amunisi yang ditemukan pemulung di bak sampah, Jalan Natuna, Kota Bandung. Termasuk mendalami apakah keberadaan amunisi itu berkaitan dengan teroris.

Jelang kedatangan Presiden SBY ke Kota Bandung besok, sejumlah amunisi berupa granat, bahan peledak, dan peluru tajam, ditemukan di bak sampah depan rumah, Jalan Natuna No.87. Apakah ada kaitannya, terutama dugaan percobaan teror?

Polrestabes Bandung masih menyelidiki siapa pemilik amunisi berbahaya yang ditemukan di bak sampah depan rumah, Jalan Natuna No 87. Pihak Kodam III/Siliwangi siap turun tangan untuk membantu mengungkapnya.

Kodam III/Siliwangi akan melakukan pengecekan terhadap seluruh kesatuan pada jajarannya terkait penemuan amunisi berbahaya di bak sampah depan rumah, Jalan Natuna No 87. Penemuan amunisi itu memang lokasinya tidak jauh dari sejumlah markas TNI AD.

Siapa pemilik amunisi di antaranya peluru tajam, granat, dan bahan peledak, yang ditemukan di bak sampah, Jalan Natuna, Kota Bandung, masih menjadi misteri. Pihak Kodam III/Siliwangi menegaskan belum pasti amunisi berbahaya itu milik anggotanya.