Seorang anak berusia 9 tahun meninggal dunia di RSAB Harapan Kita bebarengan dengan syuting sinetron 'Love In Paris' di ICCU. Menurut Sutradara 'Love In Paris', Vemmy Sagita syuting di ICCU rumah sakit tersebut digelar atas tawaran pihak rumah sakit.

RSAB Harapan Kita membantah meninggalnya Ayu Tria (9) terkait syuting sinetron 'Love in Paris'. RSAB Harapan Kita menjamin syuting itu tidak menggunakan ruangan untuk pasien.

Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) tengah merasakan duka yang mendalam karena ditinggalkan anaknya Ayu Tria (9) lebih dulu menghadap Yang Kuasa. Rasa sedih itu terasa kian bertambah karena Kurnianto melihat pelayanan RS Harapan Kita yang tidak prima tatkala menangani anaknya yang menderita leukimia.

Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) tengah merasakan duka yang mendalam karena ditinggalkan anaknya, Ayu Tria (9), lebih dulu menghadap Yang Kuasa. Rasa sedih itu terasa kian bertambah karena Kurnianto melihat pelayanan RSAB Harapan Kita yang tidak prima tatkala menangani anaknya yang menderita leukimia.

Pengunduran Menkes karena terserang kanker paru menyita perhatian publik di bulan April. Menkes pada masa itu, Endang Rahayu Sedyaningsih, dikabarkan sakit dan harus dirawat.

Saat ini bisa dibilang semakin banyak orang yang mengadukan pelayanan kesehatan yang dibilang sebagai mal praktik. Tapi ternyata sekitar 90 persen dari aduan tersebut bukanlah mal praktik.

Hasil diagnosa medis, selain terkena infeksi virus, pesepakbola asal Paraguay, Diego Mendieta, juga mengalami tekanan psikis. Faktor itu memperlemah kondisi fisik, hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.

Dokter yang menangani Diego Mendieta mengatakan, pemain bola asal Paraguay tersebut terserang virus hingga otaknya. Sebelumnya, eks striker Persis Solo itu diduga sakit tifus.

Pesepakbola asal Paraguay Diego Mendieta meninggal karena sakit. Walikota Surakarta Hadi Rudyatmo, menuding PSSI sebagai biang kisruh yang menyebabkan banyak pemain, termasuk almarhum Diego Mendieta, terkatung-katung. 

Diego Mendieta, eks striker Persis Solo versi PT LI, meninggal karena sakit. Semasa hidup, Mendeita mengaku lebih dari Rp 100 juta gajinya belum dibayar. Dia sempat dirawat di 3 RS di Solo dengan biaya sendiri dan donasi para penggemar bola.