Meski regulasi mobil murah belum diterbitkan pemerintah, Wapres Boediono berkeyakinan kalau nantinya mobil murah sudah dipasarkan maka mampu meraih pangsa pasar di dalam dan luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah sengaja menghambat keluarnya aturan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). Kini aturan itu sudah lolos dari kementeriannya hanya menunggu tandatangan Presiden SBY.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah bahwa sengaja menghambat keluarnya aturan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC).

Meluncur mobil murah (LCGC) dipastikan menambah konsumsi BBM subsidi termasuk jenis yang rencananya seharga Rp 6.500/Liter, karena pemerintah memang akan menyediakannya.

Pemerintah punya alasan tersendiri terkait rencana regulasi mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC). Kebijakan ini diyakini akan mendorong penjualan mobil di Tanah Air sekaligus menekan pesatnya mobil impor.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menjelaskan secara alamiah memang kepemilikan mobil akan terus meningkat di Indonesia, dengan ada atau tidak adanya mobil murah.

Pemerintah menyiapkan regulasi harga khusus BBM Premium untuk mobil pribadi Rp 6.500/liter. Saat bersamaan akan muncul regulasi mobil murah yang bakal mendongkrak konsumsi BBM. 

Toyota ternyata sudah tidak menerima lagi pemesanan mobil murah Agya. Padahal semenjak mobil itu diperkenalkan tahun lalu, Toyota gencar membuka pesanan dengan booking fee Rp 5 juta.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) semakin gencar mencari konsumen mobil murah Ayla meski peraturan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) belum tahu kapan dirilis. Terlihat dari beberapa diler Daihatsu di Jakarta dan sekitarnya.

Peraturan pemerintah terkait insentif low cost an green car/LCGC atau mobil murah dan ramah lingkungan akan segera ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tinggal menyesuaikan beberapa redaksional saja.