Penyebab kematian Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) Abdul Aziz Angkat masih teka-teki. Pihak keluarga mengaku belum mengetahui hasil otopsi dari ahli forensik maupun dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumut.

Polisi kembali menetapkan 5 orang tersangka kasus unjuk rasa anarkis di DPRD Sumatera Utara. Dengan demikian total tersangka menjadi 25 orang.

Gus Dur menuding beberapa tokoh politik ada di balik upaya pembentukan Provinsi Tapanuli. Di antaranya adalah Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era Gus Dur, Bomer Pasaribu.

Tragedi pemaksaan pembentukan propinsi Tapanuli tidak terlepas dari campur tangan elite politik di Jakarta. Mereka adalah para mantan pejabat negara yang sudah tidak punya pekerjaan dan ingin berkiprah di pentas politik daerah asalnya.

Sekitar dua puluhan mahasiswa yang tergabung Forum Mahaiswa Anti Kekerasan (Formak), menggelar aksi unjukrasa ke kantor redaksi harian SIB Medan. Dalam aksinya, mahasiswa berupaya menyegel kantor harian.

Polisi menetapkan lagi 8 orang tersangka kasus unjuk rasa anarkis di DRPD Sumatera Utara. Salah seorang di antara mereka adalah Ir. Rudolf Marpaung, pembantu rektor III Universitas Sisingamangaraja XII, Pematang Siantar.

Buntut tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, Kapolda Sumut Irjen Pol Nanan Soekarna segera dicopot dari jabatannya. Siapa penggantinya?

Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Poltabes Medan terus melakukan penyelidikan kasus demonstrasi anarkis para pendukung Provinsi Tapanuli di Gedung DPRD Sumut. Sejumlah tersangka baru diciduk dari berbagai tempat.

Kapoltabes Medan Komisaris Besar Polisi Aton Suhartono, berusaha tetap tersenyum. Kalau boleh memilih, Aton sebenarnya berharap cukup dia saja yang dicopot.

Mabes Polri mencopot Kapoltabes Medan dan beberapa Pejabat Polda Sumut lainnya. Kepala Polda Sumatera Utara juga segera menyusul, meski belum ada telegram rahasia dari Kepala Polri.