Perlahan namun pasti, itulah yang terjadi pada film kotroversial ciptaan Sony Pictures Entertainment, 'The Interview'. Setelah mengalami banyak hambatan, kini 'The Interview' justru mendapat izin resmi untuk tayang hingga ke Benua Eropa.

Seorang pembelot asal Korut ditahan kepolisian di China. Pembelot militer ini membunuh empat warga China saat melakukan perampokan di kota perbatasan Helong.

Korea Utara punya banyak tempat yang menyimpan tanda tanya karena akses informasi yang terbatas. Salah satunya adalah Kijong-dong, kota yang terlihat banyak gedung bertingkat ini justru disebut sebagai kota hantu!

AS telah menerapkan sanksi baru terhadap Korea Utara Korut sebagai respon terhadap kasus serangan cyber yang menimpa Sony Pictures Entertainment.

Game yang akan menampilkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un sebagai bintang utama mulai didukung banyak orang dan memberikan donasinya. Sayang, dana yang terkumpul masih kurang.

'The Interview' menuai kontroversi bahkan sebelum filmnya dirilis di pasaran gara-gara tema film yang menampilkan plot pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Tapi, bukan kali ini saja Hollywood mengangkat film yang menyudutkan Korut.

Kontroversi yang dijual Sony Pictures lewat film The Interview ternyata laku keras. Meskipun banyak dibajak di internet, namun penjualannya secara digital berhasil membukukan keuntungan yang luar biasa besar.

Meskipun sebagian besar bioskop AS memilih tak menayangkan film kontroversial 'The Interview', Sony Pictures akhirnya mendapat berita bagus. Sony mengumumkan bahwa film yang dibintangi James Franco dan Seth Rogen itu akan tayang di Kanada awal tahun depan.

Norse, perusahaan keamanan cyber, mengidentifikasi adanya keterlibatan orang dalam Sony Pictures dalam kasus peretasan yang menimpa studio film raksasa itu.

Kebanyakan orang biasa di Korut tak punya akses internet dan diyakini hanya ada sekitar 1.000 alamat IP di negeri Komunis itu. Akses ke dunia maya secara cukup bebas dikhususkan untuk kelompok tertentu. Begini kondisinya.