Kejati Jabar dan Polda Jabar saat ini tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi bansos di Pemprov Jabar. BPK memang menemukan penyimpangan penyaluran bansos.

Polda Jabar juga tengah mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial Pemprov Jabar. Polda mensinyalir dana bansos pada 2010 merugikan negara senilai Rp 165,4 miliar.

Wali Kota Bandung Dada Rosada secara tersirat menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan terkait kasus bansos Pemkot Bandung. Ia mengatakan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya jika memang itu diharuskan, maka ia akan melakukannya (jadi saksi-red).

Kejaksaan Tinggi Jawa Barat masih belum mau memberikan penjelasan terkait dugaan penyelewengan dana bansos di Pemprov Jabar. Kasus tersebut masih disidik, belum bisa dibuka untuk publik.

Kejaksaan Tinggi Jabar kembali menetapkan tersangka kasus dana hibah dan bansos Kota Bandung. HK, kuasa bendahara umum daerah menambah daftar tersangka. Sebelumnya Kejati sudah menetapkan tujuh tersangka.

Kejati Jabar mengundur jadwal pemanggilan saksi untuk kasus dugaan korupsi Bansos Pemprov Jabar. Sebab saat ini mereka akan fokus pada penyidikan kasus korupsi bansos Pemkot Bandung.

Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) memanggil tiga orang PNS di lingkungan Pemprov Jabar untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi bansos di Pemprov Jabar dalam rentang tahun 2009-2010.

Wali Kota Bandung Dada Rosada, belum masuk dalam daftar saksi yang akan diperiksa Kejati Jabar untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi Bansos Pemkot Bandung. Dalam dua minggu kedepan, Kejati Jabar akan memeriksa 38 saksi yang terdiri dari para staf PNS di lingkungan Pemkot Bandung.

Proses penyidikan kasus dugaan korupsi dana bansos Pemkot Bandung saat ini telah mencapai 85 persen. Berkas segera dirampungkan setelah perhitungan kerugian negara dari BPKP selesai.

Dua ajudan Walikota Bandung dan dua ajudan Sekda resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi bansos Pemkot Bandung. Para ajudan itu dinilai melakukan tindakan yang menyalahi kewenangan mereka.