KPK telah menyita mobil mewah milik Irjen Djoko Susilo. Kini tiga dari empat mobil yang disinyalir didapatkan dari hasil kejahatan korupsi itu diparkir di halaman kantor KPK.

 Setelah merampas 11 rumah, kemarin Komisi Pemberantasan Korupsi menyita koleksi empat mobil Inspektur Jenderal Djoko Susilo: Jeep Wrangler, Nissan Serena, Toyota Harrier, dan Toyota Avanza. Tak berhenti di sana. Komisi antirasuah itu juga tengah bersiap menjerat istri-istri sang jenderal, apa lagi kalau bukan dengan pasal pencucian uang. Itu andai istri-istri Djoko tahu aset-aset tersebut merupakan hasil korupsi.

Istri-istri Inspektur Jenderal Djoko Susilo, bekas Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia, bisa dijerat tindak pidana pencucian uang. Ini terjadi jika terbukti bahwa mereka mengetahui bahwa aset yang diberikan tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator itu adalah hasil korupsi.

KPK telah menyita mobil mewah milik Irjen Djoko Susilo. Kini tiga dari empat mobil yang disinyalir didapatkan dari hasil kejahatan korupsi itu diparkir di kantor KPK.

KPK menyita empat mobil mewah diduga milik Irjen Djoko Susilo yang disinyalir didapatkan dari dana hasil korupsi. Mobil-mobil mewah tersebut ternyata diatasnamakan orang lain.

KPK belum berhenti menyita aset milik tersangka kasus korupsi simulator SIM dan pencucian uang Irjen Djoko Susilo. Setelah properti berupa rumah dan SPBU, kini KPK menyita empat mobil milik mantan Kakorlantas Polri tersebut.

Dhuarr! Ledakan keras terdengar di kawasan Jl Abdul Majid, Cipete, Jakarta Selatan. Lokasi ledakan persis di belakang sebuah rumah besar milik petinggi Polri. Mungkinkah itu ditujukan ke rumah tersebut?

Peremajaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) mulai berlangsung di Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan. Sejumlah peralatan tempur yang baru sudah tiba pada Jumat (8/3/2013).

Selain menyajikan kekokohan disetiap varian Jip, kini pabrikan Amerika Wrangler siap memperkenalkan sebuah varian Pikap. Wah, bakal menjadi mobil tangguh nih.

Penculikan terhadap Vivin Nur Aeni, siswi kelas XII Madrsah Aliyah (MA) asal Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding, Tuban, akhirnya dilaporkan keluarga ke polisi.