Ketua FPD DPR M Jafar Hafsah membuka peluang dipecatnya mantan Bendahara Umum PD Muhamad Nazaruddin dari DPR. Demokrat akan memecat Nazaruddin dari DPR jika terus menerus mangkir dari panggilan KPK.

Terduga teroris yang ditangkap di Kemayoran dan Tambora, Jakarta, diduga hendak meracuni polisi. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, Polda Metro Jaya memperketat pemeriksaan distribusi makanan ke kantin polisi.

PD menyadari kasus M Nazaruddin membuat kepercayaan rakyat kepada partai berlambang bintang mercy ini menurun. Bahkan dari hasil survei LSI menyebut perolehan suara PD turun hingga 5 persen.

Ketua FPD DPR Jafar Hafsah meminta mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin pulang ke tanah air dan memenuhi panggilan KPK. Kalau Nazaruddin menolak pulang, KPK diminta menjemput paksa Nazaruddin dari Singapura.

Demokrat untuk membantu KPK dalam menangani kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum mereka, Muhammad Nazaruddin tengah dipertanyakan. Jika memang serius, seharusnya Demokrat tidak mengizinkan Nazaruddin pergi ke Singapura.

Partai Demokrat tidak bisa menjamin Nazaruddin akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini. Sampai pukul 08.00 WIB, KPK juga belum mendapatkan konfirmasi apakah anggota DPR itu akan menampakkan batang hidungnya di KPK.

Menjelang pemeriksaan KPK terhadap M. Nazaruddin yang dijadwalkan Jumat pagi, para elit PD terus berupaya memastikan kepulangan mantan Bendahara Umum DPP PD. Salah satunya adalah ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah.

Ketua Fraksi PD Jafar Hafsah yakin surat panggilan untuk M Nazaruddin selaku anggota DPR dari KPK sudah diterima. Surat ada di Sekretaris Jenderal DPR dan langsung diinformasikan ke Komisi VII, tempat Nazaruddin bertugas.

Mantan Deputi V Penggalangan BIN Muchdi Purwoprandjono diperiksa Bareskrim Polri terkait kisruh PPP. Penyidik memberikan 24 pertanyaan ke Muchdi.

Beda politisi PD, beda pula omongannya soal desakan pemulangan Nazaruddin. Anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok mengatakan Nazaruddin ada kalau dibutuhkan. Ketua FPD Jafar Hafsah malah tidak.