Jika pabrikan Jepang, Amerika dan Korea heboh dengan mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car), pabrikan Eropa rupanya lebih tertarik dengan mobil yang berkategori Low Carbon Emission (LCE).

Regulasi terkait mobil murah sudah dikeluarkan pemerintah. Pemerintah mengklaim kalau dengan lahirnya mobil murah, perekonomian Indonesia bisa meningkat.

Akhirnya mobil Low Cost and Green Car (LCGC) bakal dijual bebas bulan depan sambil menunggu surat keputusan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Pemerintah akan memberikan teguran kepada produsen mobil yang masih memasarkan mobil yang boros Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) dalam kurun waktu 1 bulan lagi bakal beredar di pasaran. Di 1 unit mobil ini 80 persen komponen nantinya akan disuplai dari dalam negeri.

Regulasi mobil murah baru saja diterbitkan pemerintah. Meski begitu, pasar mobil bekas dipercaya tidak akan terganggu. Justru yang akan terganggu adalah pasar mobil baru di segmen city car itu sendiri.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyakini kalau kebijakan mobil murah akan mereduksi potensi penjualan mobil bekas. Namun hal itu dibantah oleh pedagang mobil bekas.

Aturan mobil murah dikeluhkan produsen mobil nasional karena dianggap tidak memuat satu pun soal mobil nasional. Kementerian Perindustrian meminta produsen mobil nasional tidak khawatir.

Dengan harga di bawah Rp 100 juta, pemerintah meyakini mobil murah dan ramah lingkungan akan diterima pasar Indonesia, terutama para pengguna motor.

Calon mobil murah Suzuki yang di pamerkan di booth Suzuki di PRJ hilang. Di tempat yang awalnya disimpan calon mobil murah Suzuki kini digantikan oleh Suzuki Swift Sport yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu di Malaysia.