Diharapkan transformasi BUMN Asuransi bisa tuntas dibahas Rapat Konsultasi yang digelar Panitia Kerja (Panja) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pemerintah dan Pimpinan DPR, Jumat lalu, sepertinya tidak diantisipati dengan baik oleh pemerintah. Buktinya, pada Jumat dan Sabtu (1-2/7), yang seharusnya diagendakan untuk melakukan konsinyering antara Panja BPJS dan Pemerintah di Hotel Aryaduta Tangerang, pasca rapat konsultasi itu, nyatanya tidak berlalu begitu saja.Rapat yang berlangsung Jumat malam hanya berlangsung sangat singkat. Pemerintah yang seharusnya memberikan paparannya, tidak siap. "Akhirnya rapat Jumat malam tidak menghasilkan apa-apa," kata anggota Panja BPJS, Rieke Dyah Pitaloka, di Jakarta, Minggu (3/7). Dengan kondisi itu juga, rapat konsinyering yang rencananya akan dilanjutkan Sabtu, dibatalkan, dan diputuskan untuk berlanjut pada Senin (4/7) pagi.Pembahasan RUU BPJS memang kembali tersendat. Rapat Konsinyering yang seharusnya menghasilkan keputusan konkret justru membuat anggota DPR berang. Juru bicara Eselon I pemerintah yang biasanya datang, yakni Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Mulia P. Nasution tidak hadir karena sedang bertugas ke Brazil.Perwakilan yang datang ketika itu, mengaku tidak diberi mandat untuk mengambil keputusan. Padahal, saat itu pembicaraan cukup penting karena menyangkut masalah transformasi BUMN Asuransi (Jamsostek, Askes, Taspen dan Asabri). Terlebih lagi dengan pernyataan pihak BUMN Asuransi yang cenderung melecehkan DPR, dengan menyebut BPJS sebagai titipan asing. Padahal, BPJS diinisiasi oleh DPR.
Senin, 04 Jul 2011 10:17 WIB