Kapolda Aceh Irjen Pol. Iskandar Hasan mengakui bila Aceh masih mendominasi pasokan ganja. TTak heran jika sat ini Aceh dijuluki sebagai lumbung ganja. 

Polda Aceh memusnahkan sebanyak 2,2 ton barang bukti ganja serta 2,3 kilogram sabu-sabu, Senin (5/12). Barang haram tersebut merupakan hasil operasi Polda Aceh dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh sepanjang 2011 yang jika dikonversi ke rupiah menjadi sekitar Rp 556 miliar.

Pelaku teror di Aceh yang selama ini melakukan aksinya dengan meledakkan granat di beberapa lokasi masih belum tertangkap. Polda Aceh pun didesak bekerja cepat dan efektif dalam mengungkap kasus teror granat dan penembakan yang terjadi di Aceh sepajang pekan ini.

Pengungkapan ladang ganja bukan kali pertama di Provinsi NAD. Beberapa kali pihak berwenang menyingkap ladang subur tanaman yang memiliki nama latin Cannabis Sativa ini.

Undang-undang Narkotika melarang keras kepemilikan sampai peredaran narkotika di Indonesia. Namun demikian bisnis barang haram ini tetap dilakoni masyarakat karena keuntungannya yang aduhai.

BNN) bekerjasama dengan Polda Aceh menemukan 155 hektare ladang ganja di Aceh. Penemuan ladang ganja ini merupakan pengungkapan terbesar dari penemuan dan pengungkapan sebelumnya.

Pemilihan Kepala Daerah Aceh akan berlangsung pada Februari 2012. Mabes Polri akan menambah kekuatan pasukan jika Polda Aceh memerlukannya untuk pengamanan Pemilihan Gubernur tersebut.

Polda Aceh saat ini tengah dihadapkan pada ujian yang cukup rumit. Sederet kasus kriminal yang terjadi, belum sepenuhnya terungkap. DItambah lagi dua kasus teror granat dalam sepekan terakhir.

KAMMI Aceh mendesak polisi mengungkap pelaku dan motif teror granat yang terjadi di Banda Aceh sepekan terakhir.

Granat kembali menyalak di Banda Aceh, Kamis (1/12/2011). Kali ini sasarannya adalah Wisma Lampriet, Jalan T. Nyak Arief, Banda Aceh.