Tujuh terdakwa kasus korupsi dana bansos Pemkot Bandung memenuhi janji. Mereka resmi menyetorkan uang pengganti kerugian negara sebagai titipan ke rekening Rupbasan Bandung. Total uang yang disetorkan Rp 3 miliar.

Empat terdakwa perkara korupsi dana bansos Pemkot Bandung, Firman Himawan, Luthfan Barkah, Yanos Septadi dan Uus Ruslan batal menghadirkan saksi meringankan (a de charge) dalam sidang lanjutan hari ini.

Sidang lanjutan perkara korupsi dana bansos Pemkot Bandung yang sedianya digelar setelah Salat Jumat, masih belum juga dimulai hingga pukul 16.00 WIB. JPU pun terlihat meninggalkan ruang sidang.

Tujuh terdakwa perkara korupsi dana bansos Pemkot Bandung berencana mengembalikan seluruh kerugian negara sesuai perhitungan BPKP sebesar Rp 9,8 miliar. Sebelumnya mereka sudah menyerahkan Rp 5 miliar, sisanya akan diberikan sebelum tuntutan.

Beberapa terdakwa korupsi bansos mengaku mampu membeli mobil baru pada 2010. Hal itu terungkap saat para terdakwa dimintai keterangannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Bandung Bandung.

Terdakwa perkara korupsi bansos Pemkot Bandung, Rochman buka-bukaan soal harta kekayaannya dalam sidang lanjutan. Dia menegaskan tak menerima uang sepeser pun dari dana bansos.

Majelis hakim yang menangani perkara korupsi dana bansos Pemkot Bandung mempertanyakan bukti yang mendukung keterangan terdakwa Rochman. Namun Rochman bendahara pengeluaran pada Setda Bandung dan kuasa hukumnya tak bisa menunjukkan bukti.

Penyelewengan dana bansos di Pemkot Bandung tak lepas dari peran terdakwa Rochman yang merupakan bendahara pengeluaran. Namun Rochman mengaku hanya menjalankan perintah atasan saja. Karena jika tak ia kerjakan ia mengaku akan kena tegur.

Bendahara Pengeluaran pada Sekretariat Daerah Kota Bandung Rochman kembali diperiksa dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Bandung, Selasa (18/9/2012). JPU kembali ungkit peran Walikota Bandung Dada Rosada.

Tak mengherankan jika dana bansos di Pemkot Bandung harus diseret ke meja hijau. Pasalnya dalam hal prosedur pencairan yang dilakukan melalui bendahara pengeluaran saja begitu carut marut.