Politisi PDIP Dudhie Makmun Murod tak ingin sendirian dipersalahkan dalam kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI Miranda Goeltom. Dudhie mengharapkan keadilan.

Nama istri politisi PKS Adang Daradjatun, Nunun Nurbaiti, disebut-sebut dalam dakwaan Dudhie Makmun Murod. KPK akan mendalaminya.

Politisi PDIP Dudhie Makmun Murod mengaku tidak mengenal Arie Malangjudo. Meski melakukan transaksi serah terima cek Rp 9,8 miliar di Restoran Bebek Bali di Senayan, Dudhie tidak sempat bertegur sapa.

PDIP menyerahkan kepada proses hukum terkait disebutnya 19 nama kadernya dalam dakwaan terhadap Dudhie Makmun Murod. Megawati juga tidak akan membela kader yang melakukan korupsi.

Nama mantan DGS BI Miranda S. Goeltom kembali mencuat setelah Dudhie Makmun Murod menjalani sidang perdana kasus dugaan suap. Dugaan suap itu pun lantas dikait-kaitkan dengan kemenangan mutlak Miranda di tahun 2004.

Mantan politisi PDIP Agus Condro yakin KPK akan bertindak terkait penyebutan nama Ketua FDIP Tjahjo Kumolo dan anggota DPR Panda Nababan dalam sidang Dudhie Makmun Murod.

Dari sidang diketahui cek untuk para anggota FPDIP diserahkan di Restoran Bebek Bali, Senayan. Dudhie menerima dari Arie Malangyudo yang merupakan titipan Nunung Nurbaeti, istri Adang Daradjatun.

PDIP meyakini penyebutan nama Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo dan anggota DPR Panda Nababan bukan merupakan tekanan terkait hasil paripurna Century. PDIP percaya KPK tetap bersikap profesional.

19 Nama mantan dan anggota Komisi IX DPR dari PDIP menerima aliran dana sebagai konsekuensi pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI Miranda Swaray Goeltom. Jumlah itu diberikan dalam bentuk traveller's cheque senilai total Rp 9,8 miliar.

Terdakwa penyuapan pemilihan deputi senior Bank Indonesia (BI) Dudhie Makmun Murod diancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. Dudhie didakwa menerima suap Rp 500 juta.