Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) melontarkan pernyataan yang tidak sejalan dengan program pemerintah terkait LCGC atau mobil murah ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menegaskan program Low Cost and Green Car (LCGC) atau mobil murah menyasar masyarakat menengah ke bawah.

Pasar mobil Indonesia dalam beberapa hari belakangan diserbu berita tentang mobil murah yang diproduksi merek asing seperti Honda, Toyota dan Daihatsu. Datsun dan Suzuki dikabarkan juga akan masuk. Program mobil murah ini bukan untuk merek nasional.

Menteri Perindustrian MS Hidayat kembali menanggapi soal kekhawatiran Gubernur DKI Jakarta Jokowi terkait program Low Cost and Green Car (LCGC) yang bisa memicu kemacetan Jakarta makin parah.

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai lahirnya mobil Low Cost and Green Car (LCGC) di Indonesia menjadi suatu hal yang tidak tepat. Mengingat lahirnya LCGC diprioritaskan untuk mengurangi bahan bakar minyak (BBM).

Esemka akan mengikutsertakan MPV di kelas mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). Mobil murah Esemka akan dibanderol Rp 50 jutaan. Meski masih 2 tahun lagi, namun Esemka terlihat serius untuk meraikan segmen mobil murah.

Esemka memastikan akan mengikuti program mobil murah dan ramah lingkungan dari pemerintah. Esemka akan menurunkan kendaraan model MPV (Multi Purpose Vehicle).

Lahirnya mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia menarik perhatian merek mobil asal Solo, Esemka. Mobil rakitan Esemka yang menjadi salah satu mobil nasional siap mengikuti program LCGC yang dilahirkan pemerintah tahun ini.

Minggu ini industri otomotif nasional digebrak dengan kehadiran mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). Pabrikan yang sudah resmi menjual mobil murahnya yakni Toyota, Daihatsu dan Honda.

Produsen mobil global Daihatsu, Honda dan Toyota sedang bergembira karena konsep mobil ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sudah resmi meluncur di pasar mobil Indonesia. Bagaimana tanggapan produsen mobil nasional?