Pertamina kembali menurunkan harga BBM non subsidi mulai Rabu, 15 Oktober 2008. Penurunan terbesar pada produk solar non subsidi yang turun hingga 6,7%.

Tidak seperti Pertamax yang tidak mengalami penurunan, harga BBM industri Pertamina mulai 1 Oktober justru mengalami penurunan antara 5,4-13,2 persen.

Belanja pemerintah tahun ini diperkirakan tidak akan terserap seluruhnya. Apalagi belanja pemerintah pusat sampai dengan 15 September 2008 masih cukup rendah.

Pansus Hak Angket BBM tidak puas dengan jawaban Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro karena terlalu dangkal. Pansus akan memanggil lagi Purnomo usai Lebaran. 

Pertamina kembali menurunkan harga BBM non subsidi mulai 15 September 2008. Namun untuk harga Bahan Bakar Khusus (BBK) seperti pertamax, tidak mengalami perubahan harga.

Setelah tiga kali beruturut-turut harga Pertamax dan Pertamax Plus turun, kali ini harga keduanya tertahan. Pertamina tidak akan menurunkan harga kedua produk tersebut dalam penyesuaian rutin dua mingguan pada Senin (15/9/2008).

SPBU Shell di Indonesia menurunkan harga jual BBM-nya mulai Rabu (10/9/2008) pukul 24.00. Perubahan harga ini sesuai dengan penurunan harga minyak patokannya, yaitu MOPS (Means of Platts Singapore).

Sidang OPEC akan kembali digelar hari ini. Indonesia berharap tidak ada keputusan mengenai pemotongan produksi minyak dunia sehingga bisa menekan harga minyak di level US$ 80-90 per barel.

Pemerintah menyatakan tidak akan ada kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) hingga akhir 2009. Salah satu alasannya untuk melihat sejauh mana PLN bisa melakukan efisiensi.

Setelah menurunkan harga BBM non subsidi, PT Pertamina (persero) terhitung 1 September juga menurunkan harga avtur hingga 15%.