Berkaca dari pengalamannya yang kehilangan perhiasan Rp 2,9 miliar di bagasi Lion Air, Umbu S Samapaty, siap membantu penumpang lainnya yang bernasib sial seperti dirinya.

Tidak hanya hobi mengoleksi perhiasan mewah, advokat sekaligus pengusaha tambang Umbu S Samapaty, ternyata juga kolektor mobil mewah dan memiliki 12 kuda bernilai miliaran rupiah.

Setelah menjadi perbincangan karena mengaku kehilangan perhiasan Rp 2,9 miliar di bagasi pesawat Lion Air, Umbu angkat bicara. "Untuk cincin ini harganya sekitar Rp 2 miliar," ujar Umbu malu-malu.

Lion Air menyalahkan penumpang yang menaruh perhiasan Rp 2,9 miliar di bagasi pesawat. Tetapi Umbu punya alasan mengapa tidak membawa perhiasan itu kabin pesawat. Apa alasan Umbu?

Penumpang yang kehilangan perhiasannya senilai Rp 2,9 miliar, Umbu S Samapaty, digugat balik oleh Lion Air sebesar Rp 503 miliar. Menanggapi hal itu, Umbu menjelaskan bahwa gugatan balik itu sangat tidak masuk akal.

Meski perhiasan senilai Rp 2,9 miliar hilang di bagasi Lion Air, advokat, Umbu S Samapaty yang juga seorang pengusaha tambang bijih besi ini mengaku tidak akan kapok menggunakan jasa penerbangan berlogo singa terbang itu.

Layaknya sebuah hotel, maskapai penerbangan pun memiliki klasifikasi kelas. Lantas, mengapa seorang pengusaha tambang bijih besi Umbu S Samapaty memilih maskapai penerbangan Lion Air, bukan maskapai penerbangan kelas eksekutif?

Sesekali pria tambun yang mengenakan topi itu menyeruput ice lemon tea yang dipesannya. Dengan nada percaya diri, Umbu S Samapaty membeberkan kehilangan perhiasan senilai Rp 2,9 miliar dalam bagasi pesawat Lion Air.

Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mencatat hingga Juni 2012, realisasi anggaran Daerah yang dilaporkan baru 8 provinsi, Jakarta tak masuk.

Umbu S Samapaty mengaku kehilangan kopor senilai Rp 2,959 miliar di bagasi pesawat Lion Air. Pihak Lion Air mempertanyakan balik mengapa harta semahal tersebut disimpan di bagasi. Lalu, siapakah Umbu?