KPK menjerat 15 kader PDIP dengan sangkaan menerima suap terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang dimenangkan oleh Miranda S Goeltom pada tahun 2004. Mendengar kabar ini, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya tersenyum.

Anggota Fraksi PDIP DPR mendatangi KPK terkait kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI yang dimenangkan oleh Miranda Goeltom. Kedatangan  hanya untuk memberikan dukungan, bukan mengintervensi kasus.

Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakapolri Komjen Purn Adang Daradjatun masih berada di Singapura untuk menjalani perawatan karena sakit lupa berat. Belum bisa dipastikan apakah Lebaran nanti dia akan pulang ke Indonesia.

Politisi PDIP rencananya akan mendatangi KPK guna menanyakan penetapan tersangka atas Panda Nababan. Kritik pun datang kepada partai berlambang banteng moncong putih ini karena membela tersangka korupsi.

Hingga Kamis (2/9) kemarin, 26 tersangka yang diduga terlibat kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI belum dicegah ke luar negeri. Menurut KPK, setiap orang yang dijadikan tersangka memang belum pasti akan langsung dicegah.

Nunun Nurbaeti mengaku siap diperiksa sebagai saksi oleh KPK. Namun kedatangan Nunun ke KPK akan tergantung pada hasil pemeriksaan dokter.

Meskipun sudah jadi tersangka kasus dugaan suap pemilihan DGS BI, Panda Nababan masih aktif di DPR. FPDIP belum berpikir menonaktifkan Panda sebelum ada kejelasan alasan penetapan statusnya sebagai tersangka.

Hingga siang tadi, 26 tersangka yang terlibat kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI belum dicegah ke luar negeri. Ditjen Imigrasi belum menerima surat permintaan dari KPK.

Sehari setelah KPK mengumumkan statusnya sebagai tersangka, politisi PDIP Panda Nababan tak terlihat di sejumlah aktivitas rutin di DPR. Panda tak muncul dalam rapat kerja dengan Kapolri dan konferensi pers PDIP.

PDIP menilai penetapan Panda Nababan menjadi tersangka terlalu cepat. Alasannya, para pemberi suap belum terungkap. Oleh karena itu, PDIP akan mengutus tim khusus untuk mengklarifikasi hal tersebut.