KPK memeriksa Ayi Vivananda dalam kasus dugaan suap penanganan dana bansos Bandung. Usai periksa, wakil Walkot Bandung itu mengaku tak tahu ada saweran pejabat pemkot untuk menyuap Hakim Setiabudi.

"Tidak hanya dari DT, tapi juga ES dan yang lain. Kalau ada data atau bukti baru yang akan dapat menyimpulkan pihak lain terlibat tentu akan ditindak juga," kata Jubir KPK Johan Budi.

Walikota Bandung Dada Rosada enggan menanggapi soal penahanan Edi Siswadi oleh KPK. Apalagi seharusnya kemarin dia menjalani pemeriksaan bersama mantan Sekretaris Daerah Kodya Bandung itu di KPK.

Mantan Sekda Bandung, Edi Siswadi resmi menjadi tahanan KPK. Edi ditahan karena terlibat kasus suap dalam pengurusan kasus korupsi Bansos Bandung.  

Walikota Bandung, Dada Rosada sedianya hari ini akan kembali menjalani pemeriksaan penyidik KPK. Tapi Dada tidak bisa memenuhi panggilan penyidik karena harus menghadiri sidang bersama DPRD Bandung.

Uang sejumlah Rp 1,145 miliar itu diterima Setyabudi dalam 2 bulan. Uang tersebut digunakan Setyabudi untuk berbagai kebutuhan dan acara.

Tak hanya uang, perabot dan fasilitas hiburan yang dikeluarkan oleh Pemkot Bandung untuk menutupi kasus penyimpangan dana bansos yang sebenarnya. Bahkan hingga izin untuk hotel pun turut dijadikan alat pelicin supaya hakim bisa memberikan putusan yang diinginkan.

Sidang perkara penyimpangan dana bansos yang ditangani oleh majelis hakim yang diketuai Setyabudi Tejocahyono bak formalitas. Karena Styabudi telah mempersiapkan supaya putusannya itu ringan dan tak membawa nama Dada Rosada, Edi Siswadi dan Herry Nurhayat.

Nama Ketua PN Bandung Singgih Budi Prakoso turut disebut-sebut dalam surat dakwaan perkara dugaan suap hakim yang digelar di PN Bandung. Singgih disebut menerima uang suap dari Dada Rosada dan Edi Siswadi melalui Toto yang diserahkan pada terdakwa Setyabudi Tejocahyono.

Setyabudi Tejocahyono menerima uang suap dari Dada Rosada, Edi Siswadi dan Herry Nurhayat untuk pengurusan perkara korupsi dana Bansos Pemkot Bandung. Totalnya sebesar Rp 1,810 miliar dan US$ 160 ribu, diberikan di kantor hingga kafe.