Ada peraturan tak tertulis bagi konser band baru, yakni bawakan lagu yang paling terkenal belakangan agar pertunjukan tidak berakhir dengan antiklimaks. Peraturan tak tertulis ini boleh diabaikan andaikata materi lagu-lagu lainnya kuat secara keseluruhan serta dimainkan dengan rapi dan atraktif sehingga penonton tidak bosan.Dalam pertunjukannya sebagai headliner di acara Dimensions Love Garage yang diselenggarakan Ismaya Live, Two Door Cinema Club berhasil mengabaikan peraturan itu dengan baik. Trio indie pop asal Irlandia Utara ini menjadi salah satu band baru yang banyak dibicarakan media dan blog musik dalam setahun terakhir berkat lagu-lagu mereka yang ringan dan membuat kaki goyang, dan ramainya penonton yang hadir di lapangan parkir Plaza eX adalah bukti dari dampak hype besar yang mereka dapatkan.Ternyata hype itu layak didapat, karena begitu Two Door Cinema Club naik ke panggung dan membuka penampilannya dengan “Cigarettes In the Theatre”, tak sedikit penonton yang berdansa dan ikut bernyanyi. Sound mereka yang ringan pada album Tourist History diberi kekuatan signifikan berkat additional drummer Benjamin Thompson yang bermain de-ngan keras dan lincah, sehingga membuat frontline yang terdiri dari vokalis-gitaris Alex Trimble, gitaris Sam Halliday dan bassist Kevin Baird tampil lebih energik. Vokal lembut Trimble yang diiringi hiruk pikuk rekan-rekannya membuat Two Door Cinema Club terdengar seperti Bloc Party jika Tom Chaplin dari Keane menjadi vokalisnya.Walau lagu-lagu mereka yang paling populer, “Undercover Martyn” dan “Something Good Can Work”, sudah di-bawakan di awal, Two Door Cinema Club berhasil membuat penonton tetap sema-ngat dalam menikmati seluruh lagu di album Tourist History. Bahkan sambutan hangat pun diberikan penonton pada lagu-lagu yang tidak ada di album seperti “Hands Off My Cash, Monty”, “Kids” dan “Costume Party”, serta lagu baru berjudul “Handshake” yang menonjolkan permainan Baird dan Thompson. Saat Two Door Cinema Club membuat penonton menyahut “Ah oh ah ah oh” sepanjang intro lagu terakhir “I Can Talk”, itu menunjukkan bahwa band baru yang bagus dapat membuat peraturannya sendiri.
Jumat, 18 Mar 2011 20:58 WIB