Kasus yang menjerat M Nazaruddin dan Angelina Sondakh berimbas pada Ketum Demokrat Anas Urbaningrum. Rumor berhembus ada upaya penggulingan Anas. Isu itu pun ditepis mentah-mentah.

"Tadi hanya paparan, kemudian nanti kita kumpulkan saksi-saksi yang mendukung, ada 7 orang. Saksi ini yang menemukan dia dalam kondisi lebam," kata Hartini dari Pos Advokasi dan Kepedulian Terhadap Anak (PAKTA).

Menurut Rosa, 'Ketua Besar' adalah Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Mirwan Amir.

M Nazaruddin terus menyerang mantan kolega separtainya, Anas Urbaningrum. Menurut Nazaruddin, yang memberikan 'apel malang' selama ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Pihak Nazaruddin mengaku keberatan bila Rosa memberikan keterangan dengan menggunakan teleconference. Tidak ada alasan bagi Rosa untuk memberikan keterangan lewat teleconference.

Pengacara Nazaruddin, meminta Rosa memberikan keterangan yang benar saat memberikan keterangan sebagai saksi. Bila tidak, Rosa terancam dengan tuduhan melakukan sumpah palsu.

Kubu Nazuruddin menuding ancaman pembunuhan kepada Mindo Rosa Manulang adalah orang yang disebut 'Ketua Besar'. Salah satu alasan kuatnya, sang 'Ketua Besar' takut terungkap identitas yang sebenarnya.

Kubu M Nazaruddin membantah jika dikatakan pihaknya melakukan ancaman untuk membunuh Mindo Rosa Manulang. Kubu Nazaruddin justru menuding ancaman tersebut datang dari pihak yang akan disebut Rosa terkait sebutan 'Ketua Besar'.

Lima terdakwa tindak terorisme Cirebon, yakni Achmad Basuki, Arief Budiman, Mardiansyah, Andri Siswanto dan Musollah dituntut 10 tahun penjara potong masa tahanan. Kelimanya, dijerat Pasal 15 Junto 9 UU Terorisme Nomor 15 Tahun 2003.

Kondisi fisik tersangka kasus suap wisma atlet, M Nazaruddin belum juga pulih. Bahkan di klinik Rutan Cipinang, Nazaruddin masih terus muntah-muntah.