Munas sepertinya tak akan banyak mengubah kepengurusan Golkar. Aburizal Bakrie (Ical) didukung jadi ketum, dan Akbar Tandjung diminta dipertahankan jadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.

Caketum Golkar Airlangga Hartarto mencium banyak hal yang tak lazim di Munas termasuk soal surat dukungan dari DPD ke Caketum. Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung pun menawarkan diri untuk melakukan verifikasi.

Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung tampaknya sudah mengubur usahanya untuk islah antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Penyebabnya karena Agung sudah meninggalkan Bali tanpa melangkah masuk ke arena Munas IX Golkar.

Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mendeklarasikan dukungan untuk calon ketua umum incumbent Aburizal Bakrie (Ical). Deklarasi‎ dukungan untuk Ical itu dilakukan MKGR tanpa kehadiran Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso.

Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) akan segera menyampaikan laporan pertanggungjawabannya. Ini kata Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akb‎ar Tandjung soal kinerja Ical.

Jalan islah Partai Golkar kandas. Namun caketum Golkar Hajriyanto Thohari masih berharap Munas Golkar menjadi ajang islah kedua kubu yang berseteru.

Anggota Dewan Pertimbangan Golkar Marzuki Darusman menyebut sikap Agung yang pimpin Presidium Penyelamat Partai ituyang mengirim surat ke Kemenkum HAM tak sesuai konstitusi partai.

Di tengah perpecahan Partai Golkar, Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) sempat menjajaki rekonsiliasi dengan kubu Presidium Penyelamat Partai Golkar. Namun upaya islah yang difasilitasi Ketua Wantim Akbar Tandjung ini pun kandas. Ada hal penting yang tak dapat disepakati dua kubu.

Partai Golkar tersandera perpecahan yang kian parah menjelang Munas di Bali. Upaya islah kedua kubu yang berseteru kandas. Apa sebab?

Kedua kubu di internal Golkar sudah sempat didamaikan namun Munas di Bali tetap dilangsungkan. Ketum Golkar Aburizal Bakrie menegaskan bahwa islah tersebut tidak menghentikan Munas yang sudah disiapkan.