Akhirnya enam orang gembong narkoba dieksekusi pada dini hari tadi. Ketegasan pemerintahan Jokowi-JK dalam hal memerangi narkoba ini diapresiasi oleh Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) pimpinan Henry Yosodiningrat.

"Bayangkan, gara-gara narkoba sebanyak 50 anak bangsa meninggal dunia setiap harinya," ungkap Henry saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (17/1/2015) malam.

Paripurna DPR yang membahas persetujuan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri hujan interupsi. Pimpinan sidang paripurna Taufik Kurniawan akhirnya memutuskan menskors sidang untuk forum lobi.

Presiden Jokowi tegas akan menutup pintu maaf bagi narapidana narkoba yang divonis mati. Tapi Jokowi mendapat penolakan.

Setidaknya sudah 11 tahun lamanya Five V menyandang status janda. Ia juga tak menyangkal sering dilanda rasa rindu akan sosok pria.

Politisi PDIP Henry Yosodiningrat yang juga anggota Komisi III DPR tak sepakat dengan Aziz Syamsuddin soal pembebasan tersangka korupsi eks Bupati Indramayu Yance.

Gerakan Anti Narkotika (Granat) mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mendesak segera melaksanakan hukuman mati terhadap para terpidana kasus narkotika. Tampak pula artis cantik Olivia Zalianty dan pelawak Tarzan dalam rombongan.

‎Puluhan massa yang digawangi oleh Granat dan beberapa elemen masyarakat berdemo di depan gedung Kejagung. Mereka meminta pelaksanaan hukuman mati kepada para gembong narkoba agar segera dilakukan.

Mantan hakim agung Prof Dr Komariah Emong Sapardjaja mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak grasi 64 terpidana mati gembong narkoba. Ia berharap eksekusi bisa dilakukan secepatnya.

Ketum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat berkata, akan ada 1.000 orang yang bergerak ke Gedung Kejaksaan Agung, Kamis besok. Ia akan memimpin aksi massa menyampaikan petisi ke Jaksa Agung HM Prasetyo.