Pro dan kontra terkait program mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) terjadi. Mobil murah yang dianggap bakal jadi sumber kemacetan baru membuat Kementerian Perindustrian heran.
Bukan hanya kelas LCGC (Low Cost and Green Car) saja yang ramai, persaingan di kelas yang lebih atas lagi yakni low MPV sudah lebih dulu dimulai. Mitsubishi pun mengaku tertarik di segmen ini.
Program mobil murah saat ini masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun program ini terus jalan, dan tahun depan produksi mobil murah di Indonesia ditargetkan akan mencapai 120 ribu-130 ribu unit. Angkanya masih sedikit dibandingkan mobil lainnya.
Daihatsu, Honda, Suzuki dan Toyota sudah meramaikan perang Low Cost and Green Car (LCGC). Mobil-mobil sudah bisa dipesan di Indonesia International Motor Show (IIMS). Menanggapi ini, Mitsubishi mengaku masih sibuk mempersiapkan model untuk bermain di calon segmen baru ini.
Menteri Perindustrian MS Hidayat selama ini selalu semangat membicarakan mobil murah ramah lingkungan atau LCGC. Tapi, kenapa kali ini Hidayat memilih no comment?
Setelah pemerintah merestui mobil murah untuk dijual, pro maupun kontra mobil murah mulai bermunculan. Tetapi sebenarnya bagaimana masyarakat melihat mobil murah ini? Apa kelebihan dan kekurangannya?
"Di satu pihak kita senang ya, itu ada produk-produk mobil murah karena komponennya produksi lokal. Walau diekspor dengan merek luar negeri, tapi di dalamnya itu komponen lokal," ujar Ahok.