Gubernur Fauzi Bowo agaknya memang menghindari media sejak banjir hebat melanda Jakarta semalam. Bahkan untuk keluar kantor meninjau gorong-gorong di depan Gedung Jaya Sarinah, Foke harus kucing-kucingan dengan para pemburu berita.

Polisi jangan tinggal diam atas kasus tewasnya tiga pekerja pada proyek air limbah Minggu (24/10/2010) dini hari. Pihak kepolisian harus menginvestigasi kasus tersebut, untuk membuktikan apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

Inisiator lokal untuk jaringan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) Indonesia Muchammad Darisman menilai tewasnya tiga pekerja pada proyek air limbah di Jalan Soekarno Hatta Minggu dini hari (24/10/2010), adalah kelalaian bukan kecelakaan.

Air yang menggenangi sebagian ruas Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, belum surut. Petugas tampak memeriksa penutup gorong-gorong air yang berada di tengah jalan besar tersebut.

Polisi belum memastikan kejadian yang menewaskan tiga pekerja proyek pemasangan pipa air limbah di Jalan Soekarno Hatta karena faktor human error. Sejauh ini polisi menduga insiden gorong-gorong maut itu murni kecelakaan.

Rudin (42), korban selamat saat kejadian di gorong-gorong maut, Jalan Soekarno Hatta, Minggu (24/10/2010), sekujur tubuhnya sempat terendam selama lima menit.

Rudin (42) dan Rusyani (42) korban selamat mengaku terkejut saat air tiba-tiba menerjang. Keduanya langsung menutup hidung hingga terbawa arus hingga keluar pipa.

Tiga pekerja yang tewas yakni Hendi, Parman dan Warsim, masih satu kampung di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Pihak keluarga direncanakan mengambil jenazah siang ini.

Air yang jebol hingga merendam gorong-gorong di Jalan Soekarno Hatta, menyeret lima pekerja yang saat itu berada di dalam gorong-gorong pipa beton tersebut hingga 85 meter.

Tiga pekerja yang terjebak di gorong-gorong pemasangan pipa air limbah di Jalan Soekarno Hatta, tewas terendam setelah penahan air jebol dan menyeret mereka.