Janji Mabes Polri untuk menyerahkan call data record (CDR) antara Ade Rahardja dan Ari Muladi ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) belum terbukti. Hingga persidangan terdakwa Anggodo Widjojo hari ini, hakim mengaku belum mendapatkan CDR tersebut.

Bukannya mendengarkan pembacaan berita acara pemeriksaan (BAP) oleh jaksa penuntut umum (JPU), Anggodo Widjojo malah tertidur. Hakim pun meminta petugas membangunkan Anggodo.

Majelis hakim Tipikor merasa sudah maksimal mengupayakan pemutaran rekaman antara Ade Rahardja dan Ari Muladi. Jaksa dan pengacara sudah diberi tiga kali kesempatan untuk menghadirkan rekaman tersebut, namun tidak berhasil.

Tim kuasa hukum Anggodo Widjojo menepati janjinya untuk meninggalkan sidang jika rekaman Ade-Ari tidak ada. Hal ini membuat pemeriksaan majelis hakim terhadap Anggodo berlangsung tanpa kuasa hukumnya.

Rekaman Ade Raharja-Ari Muladi dipastikan tidak akan diputar di persidangan dengan terdakwa Anggodo Widjojo. Jaksa Penuntut Umum tidak bisa menghadirkan rekaman Ade-Ari tersebut.

Rekaman yang diduga antara Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dan Ari Muladi tidak muncul di persidangan Anggodo hari ini. Saat ditanya siapa yang wajib menghadirkan rekaman itu, jaksa maupun tim pengacara saling lempar tanggung jawab.

Ketua Majelis Hakim Tjokorda Rai Suamba memerintahkan Polri untuk memperdengarkan rekaman pembicaraan antara Ade Rahardja dan Ari Muladi. Oleh karena itu, pemutaran rekaman kini tinggal menunggu kepastian dari Polri.

Sidang mendatang kasus Anggodo Widjojo akan mendengar keterangan mantan Ketua KPK Antasari Azhar serta memutar rekaman pembicaraan telepon Ari Muladi dan Ade Rahardja.

Wagub Jabar Dede Yusuf punya cara lain untuk memerangi narkoba. Dia mengajak mantan binaragawan nasional Ade Rai dan tiga pemain Persib untuk sosialisasikan bahaya mengonsumsi narkoba.

Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja membantah pernah menerima uang dari Ari Muladi. Ade juga mengaku tidak mengenal Ari.