Low cost and green car (LCGC) disarankan tidak menggunakan bahan bakar minyak non subsidi. Tapi fenomena di lapangan, masih banyak konsumen LCGC menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Insentif mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) oleh pemerintah menjadi catatan penting oleh DPR-RI dalam RAPBN 2014.

Meski baru 1 bulan diluncurkan dan memiliki banderol yang tidak murah, semua jatah Vespa 946 untuk Indonesia sudah ludes terjual. Padahal motor ini memiliki harga hingga Rp 146 juta.

Kehadiran mobil nasional seolah semakin tenggelam setelah hadirnya program Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sepertinya pemerintah benar-benar melupakan sosok mobil nasional.

Hadirnya program Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan banyak menuai kontroversi. Tak hanya dikalangan masyarakat, tapi dari kalangan pejabat pun demikian. Katanya hadirnya mobil murah ini akan menambah kemacetan di kota besar.

Nada-nada penolakan terus bermunculan meski mobil murah atau LCGC sudah meluncur di jalanan. Bahkan ada yang menghubungkannya dengan persoalan pangan.

Pasar otomotif nasional tengah ramai dengan hadirnya mobil murah ramah lingkungan (LCGC). Saat ini ada 5 mobil murah dari pabrikan yang berbeda dan desainnya juga berbeda-beda.

Populasi mobil murah beberapa tahun ke depan bakal semakin bertambah signifikan.

Pemerintah bukan tanpa alasan meluncurkan program mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).

Keberadaan mobil murah (LCGC) terus menuai pro kontra walaupun mobil ini sudah banyak lalu lalang di jalan-jalan perkotaan seperti Jakarta.