PLN akan menyelesaikan mega proyek pembangkit listrik berbahan bakar batubara sebesar 10 ribu MW paling lambat pertengahan 2009. Paling banyak di Pulau Jawa.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batubaranya melonjak lebih dari enam kali lipat menjadi 62 juta ton per tahun pada 2011.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan dividen tahun buku 2005 sebesar Rp 101,35 persen, yang akan dibayarkan pada 16 Juni.

Sinarmas Group dan Transpacific Securindo ikut ambil bagian dalam proyek rel kereta api PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) di Sumatra Selatan.

Pembangunan PLTU Mulut Tambang di Bangku Tengah, Sumsel akan mulai dikerjakan awal tahun 2007 setelah kontrak power purchase agreement antara PT BA dan PLN selesai dilaksanakan.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PT BA) melalui Konsorsium Bukit Pembangkit Innovative memenangkan retender proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang.

PLN mendapat pinjaman dari Cina US$ 93.5 Juta untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Parit Baru di Kalimantan Barat.

PTBA butuh dana sebesar US$ 221 juta guna ekspansi usaha 4 proyek besar. Proyek itu adalah angkutan batubara, PLTU Banjarsari, Peranap, dan PLTU Banko Tengah.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk akan mengfokuskan pada operasional tambang dalam seiring dengan habisnya cadangan batubara tambang terbuka. Produksi tambang dalam tersebut memang tidak cukup besar namun cukup untuk mensuplai PLTU Ombilin di Sumatera.

PLTU Suralaya dipastikan akan beroperasi normal menyusul adanya perbaikan prasarana dan sarana kereta api antara Sumsel-Lampung senilai Rp 28,9 miliar.