"Kita berada pada situasi yang disudutkan dan dipersalahkan," ujar Direktur Jenderal Direktorat Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM Sihabudin

Insiden tawuran antara napi membuat heboh petugas keamanan di Lapas Kelas II B Lumajang. Peristiwa ini melibatkan 6 napi terpidana kasus narkoba dan perampokan, pindahan Lapas Medaeng, Surabaya.

Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin kembali mengaktifkan MoU bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait pemberantasan narkoba di Lapas dan Rutan dengan melibatkan Dirjen PAS. Pelibatan Dirjen PAS dalam sidak memberantas narkotika di di Lapas dan Rutan harus diawasi ketat.

Petugas sipir Lapas Kelas IIA Pekanbaru bersikukuh bila terjadi penamparan yang dilakukan Denny Indrayana saat sidak. Guna meyakinkan itu, petugas rela untuk disumpah pocong.

Puluhan handphone, ganja hingga putaw ditemukan saat razia dan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Khusus Narkotika, Gintung Cirebon.

Sekretariat Kabinet (Setkab) merilis kronologis penggerebekan Lapas Pekanbaru. Dalam rilis tersebut tidak disebutkan Denny memukul salah satu sipir di penjara itu.

Di tengah pembekuan MoU antara Kemenkum HAM dengan BNN terkait pemberantasan narkoba di Lapas, ternyata sidak tetap dilakukan. Operasi tersebut berhasil menyita sejumlah jenis narkoba dari Lapas Cirebon.

Metode pemberantasan narkoba yang ditempuh oleh Kemenkum HAM dan BNN dinilai terbukti cukup efektif, terlepas dari kontroversi seputar isu pemukulan di dalamnya. Pemberantasan narkoba dengan metode silence operation itu dinilai cukup berhasil.

Sidak di LP Pekanbaru yang dilakukan Wamenkum Denny Indrayana dan BNN menuai tudingan. Walau sukses menangkap 3 bandar narkoba dan seorang sipir dari dalam LP, namun Denny diserang isu insiden penamparan.

Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mendukung langkah Wamen Denny Indrayana melakukan sidak di lapas. Isu penamparan hanyalah masalah biasa, tak perlu mengganggu kerjasama BNN dan Kemenkum HAM.