Setiap orang tentu menginginkan kehidupan yang sehat dan panjang umur. Peneliti Harvard University menyatakan bahwa dengan menghilangkan faktor risiko penyakit, seseorang dapat hidup lebih lama hingga 7 tahun. Ini caranya!

Dok, bapak saya 62 tahun, beliau sering mengeluh merasa sakit atau perih di perut, mual, muntah, pusing, dan BAB juga kadang encer tapi kadang padat. Khawatirnya dimungkinkan adanya kanker usus.

Pria pekerja malam berisiko tiga kali lebih besar terkena kanker prostat.

Meski likopen baik bagi tubuh, tak berarti Anda bebas mengkonsumsinya. Pasalnya, bagi beberapa kondisi tubuh tertentu, likopen justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Berikut ini beberapa di antaranya seperti dilansir Fitday.

Tak hanya mencegah stroke dan penyakit jantung, berbagai kandungan vitamin dalam tomat menyimpan berjuta manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut ini di antaranya seperti dilansir Livestrong.

Kanker usus bisa disebabkan oleh banyak faktor. Selain genetik, kurangnya konsumsi serat juga jadi penyebabnya. Nasi atau beras mengandung banyak serat. Menurut sebuah studi diketahui nasi dapat membantu kurangi risiko usus.

Sindrom Lynch merupakan kondisi turunan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang kanker usus besar dan beberapa jenis kanker lainnya. Sindrom ini juga disebut dengan hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC).

Makan makanan berkolesterol tinggi tentu bikin was was. Menu enak seperti sop dan sate kambing, sup iga, hati masak pedas, juga olahan jeroan jadi menu yang menggiurkan sekaligus menakutkan. Agar kolesterol tetap terjaga, makanlah belimbing!

Jangan mengabaikan kondisi susah buang air besar karena mungkin merupakan gejala sembelit. Sembelit yang telah kronis bahkan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal, yaitu kanker yang menyerang usus besar dan rektum.

Sebentar lagi umat Muslim akan merayakan Idul Adha dimana di hari itu sapi dan kambing akan dipotong sebagai hewan kurban dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.